Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 MARET 2021
P. 254
Kelima, kata dia, berkaitan dengan kewirausahaan. Saat ini banyak anak muda ingin masuk dunia
usaha. Kepala Negara mengatakan pelatihan-pelatihan seperti yang ada dalam Kartu Prakerja
dibutuhkan bagi mereka yang ingin menjadi wirausahawan.
"Saya mulai usaha dulu dari nol, juga ikut pelatihan. Dulu seminggu. Tapi kalau sekarang
zamannya sudah digital bisa belajar online (daring) akan lebih mempercepat," kata Presiden.
Ia berpesan bahwa ada atau tidaknya Program Kartu Prakerja, masyarakat harus senantiasa
meningkatkan keterampilannya. Karena, dengan meningkatkan keterampilan maka peluang-
peluang baru tanpa disadari akan terbuka. Presiden juga berpesan agar masyarakat senantiasa
mengikuti perkembangan zaman di era digital, di mana perubahan cepat terjadi.
3 Gelombang
Komite Cipta Kerja menargetkan pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada kuartal 1-2021 ini
dapat menghimpun 2,7 juta peserta. Selama 2021 ini pemerintah telah membuka tiga gelombang
pendaftaran kartu Prakerja yang menjaring 1,8 juta orang. Program ini merupakan salah satu
bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
'Tentu kami berharap pada kuartal 1-2021 ini targetnya 2,7 juta yang akan diselesaikan dalam
dua minggu ke depan," ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite
Cipta Kerja Air-langga Hartarto di Istana Negara pada Rabu (17/3).
Sementara itu, bila diakumulasi dari tahun 2020 maka terdapat 7,3 juta peserta program kartu
prakerja. Jumlah tersebut terdiri atas peserta pada 2020 lalu sebanyak 5,5 juta orang dari 514
kabupaten/kota seluruh Indonesia, dan sepanjang tahun 2021 ini telah dibuka 3 gelombang
pendaftaran Kartu Prakerja yang menjaring 1,8 juta orang.
Ekosistem Kartu Prakerja melibatkan tujuh platform digital dan lima platform pembayaran dan
165 lembaga pelatihan 1.700 jenis pelatihan. Tujuh platfortn digital tersebut meliputi Tokope-
dia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Kemnaker.go.id.
Sedangkan lima mitra pembayaran yang terlibat yaitu BNI, Ovo, Link Aja, Gopay, dan Dana.
Secara terpisah, Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar
mengatakan, pelaksanaan Program Kartu Prakerja harus dilakukan untuk mendukung tenaga
kerja yang mengalami pemotongan upah atau pekerja yang dirumahkan tanpa upah. "Sebagian
besar penerima Program Kartu Prakerja hanya untuk pencari kerja, orang yang mengalami
pemutusan hubungan kerja atau orang yang masih bekerja," kata dia. (ark)
253