Page 112 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 112
BURUH KECEWA ANIES BASWEDAN TAK PENUHI JANJI REVISI UMP DKI 2022
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta, William Yani Wea
menyatakan, pihaknya kecewa terhadap sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Jadi ya
kami kecewa karena kami tadi berharap ketemu Gubernur tapi ditemui oleh Pak Kadisnaker dan
dari Kesbang. Kemudian ditambah perwakilan dari TGUPP," kata William mewakili buruh di Balai
Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Dia mengungkapkan, kekecewaan buruh tersebut karena belum mendapatkan jadwal revisi surat
mengenai besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2022. William juga menilai janji yang
sempat disampaikan oleh Anies hanya bentuk spontanitas. "Gubernur itu ketika menjanjikan
pada tanggal 29 November itu bersifat spontan. Hanya untuk menyenangkan saja," katanya.
"Kita lihat nanti saja. Yang pasti kami kecewa dengan Pak Gubernur karena tidak sesuai dengan
janjinya pada tanggal 29 November," sambungnya.
Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan
kelompok buruh akan terus meningkat eskalasinya dalam melawan kenaikan upah yang dirasa
tidak cukup menenuhi harapan.
Said pun mengancam, bahwa seluruh elemen buruh bisa melakukan mogok nasional. "Di seluruh
Indonesia bilamana pemerintah memaksakan untuk tetap menjalankan isi UU Cipta Kerja nomor
11 tahun 2020 tidak mengacu pada keputusan MK. Perlawanan gerakan mogok nasional menjadi
pilihan," kata Said saat berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Said menilai, putusan MK sudah menyatakan beleid Cipta Kerja cacat formil karena
pembentukannya yang belum memenuhi unsur partisipasi publik. MK pun memberi kesempatan
pemerintah untuk memperbaiki dalam dua tahun mendatang.
"Tapi kalau kembali dilakukan dengan cara cara tidak melibatkan partisipasi publik, khususnya
Serikat buruh dan gerakan sosial lainnya. Maka sudah dipastikan gerakan mogok nasional
menjadi pilihan," wanti Iqbal lagi.
111

