Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 92
KEMNAKER TETAPKAN STANDAR KOMPETENSI TERAPIS SPA & PEMANDU KARAOKE
Kementerian Ketenagakerjaan meluncurkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) bidang kecantikan, spa, dan pemandu karaoke. Instrumen tersebut dibuat untuk
mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
SKKNI bidang kecantikan, spa dan pemandu karaoke diinisiasi oleh Kemnaker, Kemendikbud
Ristekdikti dan Kemenparekraf dengan melibatkan dunia usaha/industri, praktisi industri, dan
pemangku kepentingan yang relevan.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan saat ini pemerintah memerlukan
SDM/tenaga kerja yang kompeten di berbagai daerah, termasuk di bidang kecantikan, spa dan
pemandu karaoke untuk mendorong lima destinasi wisata super prioritas.
"Kita ingin membangun SDM/tenaga kerja kompeten bidang pariwisata dan ekonomi kreatif
termasuk bidang kecantikan, spa dan pemandu karaoke yang mampu berkompetisi secara
global," jelas Ida dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021).
Ida mengulas dengan mengaitkan budaya nasional dalam standar kompetensi, maka kompetensi
di bidang kecantikan dan spa akan memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh negara lain. Menurut
Ida, keragaman dan kekayaan budaya Indonesia menyebabkan tuntutan kompetensi yang
berbeda.
"Contohnya keragaman rias pengantin dan spa tradisional dari berbagai daerah yang memiliki
ciri khas masing-masing misalnya Batak, Madura, Bali, Bugis, Jawa dan lain-lain. Hal ini
merupakan potensi besar yang harus kita manfaatkan untuk membangkitkan kembali pariwisata
kita, tentunya dengan penyediaan SDM yang berkualitas untuk menopang potensi tersebut,"
papar Ida.
Ida menerangkan adanya SKKNI dapat memberikan gambaran kompetensi-kompetensi yang
meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja (soft skills) di bidang kecantikan, spa dan
pemandu karaoke yang memiliki kompetensi spesifik untuk masing-masing pekerjaan.
"Saya berharap dengan adanya SKKNI, nantinya dapat dilanjutkan untuk sertifikasi bagi
SDM/tenaga kerja yang kompeten, yang juga nantinya dapat menjadi jaminan bagi pengguna
jasa bahwa mereka mendapatkan pelayanan dari tenaga kerja kompeten dan teruji dengan
standar yang jelas," tutur Ida.
91

