Page 87 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 DESEMBER 2021
P. 87

Aksi ini dipimpin langsung Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dan Presiden KSPI Said Iqbal.
              Ada tiga tuntutan utama yang diminta buruh.
              Pertama,  buruh  meminta  seluruh  gubernur  di  Indonesia  merevisi  Surat  Keputusan  Gubernur
              tentang  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)  karena  bertentangan  dengan  Keputusan  Mahkamah
              Konstitusi  Nomor  7  yang  menangguhkan  tindakan/kebijakan  strategis  yang  berdampak  luas
              termasuk upah.

              Kedua,  buruh  menuntut  Pemerintah  Pusat  mencabut  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Ketiga,  buruh  melayangkan  surat  pada  MK  untuk  mempertanyakan  amar  putusan  yang
              dibacakan para Hakim Konstitusi terkait Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta
              Kerja agar tidak multitafsir.

              Massa buruh berkumpul di Jalan Merdeka Barat, tepatnya di depan Patung Kuda. Tak lama,
              pimpinan buruh Andi Gani Nena Wea dan Said Iqbal melakukan long march dengan berjalan kaki
              menuju Gedung MK.

              Kedua  presiden  konfederasi  buruh  terbesar  di  Indonesia  itu  melakukan  audiensi  dengan
              pimpinan MK yaitu Juru Bicara MK Fajar Laksono dan Kepala Biro Humas dan Protokol MK Heru
              Setiawan. Pertemuan dilakukan secara tertutup.

              Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, terjadi multitafsir yang luar biasa atas putusan
              MK dalam UU Cipta Kerja dan ini memancing aksi buruh di daerah-daerah.

              "Kami ingin minta penjelasan atas amar 7 putusan MK yaitu menyatakan Pemerintah tidak boleh
              mengeluarkan peraturan pelaksana atau menjalankan kebijakan yang berdampak strategis pada
              masyarakat. Apalagi PP No. 36 terkait Pengupahan sangat startegis berdampak pada masyarakat
              terutama buruh," katanya usai pertemuan di Gedung MK, Rabu (8/12/2021).

              Andi  Gani  mengungkapkan,  MK  telah  berjanji  akan  segera  menyelesaikan  multitafsir  ini  di
              masyarakat.

              Berapa lama waktu yang ditargetkan buruh bagi MK? Andi Gani menegaskan, harus secepat
              mungkin untuk diselesaikan oleh MK. Karena, aksi massa buruh didaerah semakin masif dengan
              ketidakjelasan putusa MK ini.

              "Ribuan buruh di Jawa Barat besok bergerak lagi. Didaerah lain juga sama. Ekskalasinya makin
              masif. Untuk itu, MK harus segera menjawab secepatnya," tegasnya.

              Presiden  KSPI  Said  Iqbal  mengatakan,  perlawanan  buruh  akan  terus  meningkat  eskalasinya
              diseluruh Indonesia jika Pemerintah memaksakan untuk tetap menjalankan isi UU Cipta Kerja
              tidak mengacu pada keputusan MK.

              Menurutnya,  dalam  amar  keputusan  nomor  7,  MK  menyatakan  menangguhkan
              tindakan/kebijakan yang strategis dan berdampak luas. Pasal 4 ayat 2 PP Nomor 36 Tahun 2021
              menyatakan upah adalah kebijakan strategis.

              "Dengan  begitu,  kita  ingin  bertanya  kepada  MK  yang  mulia.  Apakah  MK  bisa  menyatakan
              penjelasannya? memberikan penjelasan kepada kita bahwa PP Nomor 36 masih ditangguhkan?,"
              jelasnya.

              Hal ini, kata Iqbal, sekaligus memutuskan bagi gubernur dan kepala daerah lainnya tidak perlu
              menunggu Pemerintah pusat dalam memutuskan upah.


                                                           86
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92