Page 108 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 108

Putri mengatakan menaruh perhatian besar terhadap peningkatan pelindungan hak-hak bekerja
              bagi pekerja perempuan. Hal ini mengingat masih terjadinya diskriminasi pekerja perempuan
              dalam hubungan kerja, yang membuat hubungan Industrial tidak kondusif.

              Dalam rangka peningkatan pelindungan dan perhatian hak-hak bekerja bagi perempuan, Ditjen
              PHI dan Jamsos menyelenggarakan Dialog Kesetaraan Upah dan Perlindungan Hak-hak lainnya
              bagi Pekerja Perempuan di Tempat Kerja, kata Putri.

              Hal ini menurutnya berpengaruh pada tingkat capaian kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
              Oleh  karena  itu,  perlu  kepedulian  bersama  demi  mewujudkan  kenyamanan  bekerja  melalui
              pencegahan  kekerasan  dan  pelecehan  seksual  di  tempat  kerja,  khususnya  bagi  pekerja
              perempuan.Pelaksanaan pelindungan bagi pekerja perempuan di tempat kerja perlu dilakukan
              pengawasan dari Pemerintah.

              Sebab, menurut Putri, masih terdapat pemberian hak-hak pekerja perempuan yang tidak sama
              dengan pekerja laki-laki, meskipun mempunyai tanggung jawab sama seperti hak cuti, tunjangan
              keluarga,  fasilitas  ataupun  jaminan  sosial  yang  berbeda.Undang-undang  telah  menegaskan
              bahwa setiap pekerja dilindungi hak-haknya atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan
              kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, ujar Putri.

              Selain instrumen dan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menekan angka
              kekerasan seksual terhadap pekerja perempuan, Staf Ahli Kementerian Ketenagakerjaan, Dita
              Indah sari, mendorong agar SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.03/MEN/IV/2011
              tentang  Pedoman  Pencegahan  di  Tempat  Kerja  untuk  dinaikkan  menjadi  Peraturan  Menteri
              Ketenagakerjaan agar lebih kuat.

              Dengan  menjadi  Permenaker,  maka  RUU  Penghapusan  Kekerasan  Seksual  dapat  lebih  kuat
              pengesahannya.  Kalau  masih  berupa  Surat  Edaran  agak  sulit  disahkan  karena  lebih  bersifat
              imbauan. Selain itu juga telah memfasilitasi Komitmen Bersama Konfederasi Serikat Pekerja dan
              Apindo kepada DPR agar segera mengesahkan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) pada
              30 April lalu kata Dita.
              Acara dialog ini turut dihadiri Staf Khusus Menaker Dita Indah Sari, Asdep Perlindungan Hak
              Perempuan Pekerja dan TPPO Kementerian PPPA Rafail Walangitan, Direktur Hubungan Kerja
              dan Pengupahan Dinar Titus Jogaswitani, Pakar Pengupahan, perwakilan Komnas Perempuan
              LBH APIK, serta Serikat dan Federasi Pekerja Perempuan.




























                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113