Page 29 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2021
P. 29

diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan stakeholders dalam mengimplementasikan norma-
              norma ketenagakerjaan, termasuk kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP.
              Untuk itu, sosialisasi WLKP yang dilakukan pihaknya saat ini tidak lagi fokus pada kewajiban
              pengusaha  dalam  mendaftarkan  perusahaannya  di  WLKP,  namun  pada  kemanfaatan  yang
              didapat perusahaan manakala telah didaftarkan di WLKP.

              "Kita  harus  mengubah  mindset,  pemerintah  harus  mengubah  gayanya.  Kalau  gayanya  gaya
              paksa  itu  sudah  enggak  jamannya,"  kata  Yuli  Adiratna  pada  acara  Sosialisasi  Wajib  Lapor
              Ketenagakerjaan di Perusahaan yag dilaksanakan secara hybrid di Bandung, Selasa (31/8).

              Yuli Adiratna menuturkan, kepatuhan perusahaan dalam mendaftar WLKP masih rendah. Dari 26
              juta  perusahaan  secara  nasional,  baik  perusahaan  besar,  menengah,  maupun  kecil,  hanya
              359.703 perusahaan yang telah mendaftarkan diri di WLKP.

              Oleh karenanya, pendekatan kemanfaatan dan keuntungan yang didapat perusahaan setelah
              mendaftar WLKP harus lebih ditekankan. Di mana perusahaan yang telah melakukan pendaftaran
              di WLKP, maka secara otomatis akan terdaftar dalam database Kementrian Ketenagakerjaan,
              yang nantinya akan digunakan oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan yang lebih baik
              berkaitan dengan ketenagakerjaan kepada masyarakat umum ataupun kelembagaan.

              "Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana memudahkan perusahaan melaporkan dan merasa
              ada manfaatnya. Jangan hanya terpaksa," tandas Yuli.















































                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34