Page 26 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2021
P. 26
PENGANGGURAN MUDA MENINGKAT, MUFIDA: BISA JADI DISASTER DEMOGRAFI
Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mendorong Kementerian Tenaga Kerja
mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran usia muda. Menurut data BPS, terjadi
peningkatan tingkat pengangguran pada penduduk yang berusia 20-24 tahun dan 25-29 tahun,
berdasarkan data Februari 2021 terhadap Februari 2020 (year on year/yoy).
Rinciannya, pengangguran usia 20-24 tahun pada Februari 2021 mencapai 17,66%, meningkat
3,36% poin (yoy). Sementara pada usia 25-29 tahun pada Februari 2021 mencapai 4,94%,
meningkat 2,26% poin (yoy).
Berdasarkan pendidikan, peningkatan pengangguran terbuka tertinggi terjadi pada jenjang
pendidikan SMA/SMK. Pengangguran jenjang SMA mencapai mencapai 8,55%, naik 1,86% poin
(yoy). Peningkatan lebih besar bagi jenjang SMK yang mencapai 11,45%, naik 3,03% (yoy).
Melihat data tersebut, Mufida mengaku khawatir dampak pendidikan daring dalam dunia
kejuruan tidak berdampak maksimal terhadap penguasaan keterampilan kerja.
Peningkatan pengangguran muda ini, kata dia, menjadi semakin besar tantangannya dengan
perekonomian yang masih lesu akibat Pandemi, dan rencana recovery ekonomi dari pemerintah
yang masih belum mampu selesaikan masalah perekonomian masyarakat.
"Ada tantangan terutama bagi alumni kejuruan yang tidak maksimal dalam penguasaan materi
praktik yang menunjang penguasaan keterampilan. Harus ada terobosan dan inovasi dalam
penguasaan keterampilan yang paling banyak dibutuhkan saat Pandemi," ujar Mufida dalam
keterangannya, Selasa (31/8/2021).
Ia berharap Kementerian Tenaga Kerja bisa meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan
SMK dalam melakukan kontrol terhadap kemampuan peningkatan keterampilan calon pekerja.
"Bagian yang terpenting dari praktik adalah adanya penugasan dan mentor yang mendampingi
dan melakukan evaluasi. BLK bisa berperan menjadi mentor dengan harapan semakin bisa
mendekatkan kebutuhan dunia kerja dengan keterampilan yang dimiliki calon pekerja lulusan
SMK," kata Mufida.
Selain keterampilan, lanjutnya, perlu dipikirkan skema bantuan modal atau kredit tanpa agunan
bagi alumni SMA/SMK, agar bisa memiliki alat-alat kerja yang bisa dilakukan baik untuk membuka
usaha kecil maupun freelance.
"Sekarang kita melihat tren dunia sedang mengarah kesana. Lewat Pandemi kita juga mulai
terbiasa untuk kerja remote. Jadi ada diversifikasi dengan bantuan modal untuk membuka usaha
kecil atau bantuan alat kerja untuk bekerja sebagai digital nomad," ucapnya.
Mufida juga mengatakan, perhatian serius terhadap meningkatnya angka pengangguran muda
ini mutlak diperlukan, sebab saat ini Indonesia bersiap menghadapi bonus demografi.
Tanpa penyiapan yang matang dan upaya yang keras, bonus demografi yang Indonesia akan
alami berubah menjadi disaster demografi dengan semakin meningkatnya pengangguran muda
yang justru menjadi beban perekonomian.
"Sebab itu perlu memaksimalkan program-program yang ada di Kementerian Tenaga Kerja yang
termonitor dan terevaluasi dengan baik untuk mengatasi persoalan peningkatan pengangguran
muda," pungkasnya.
25