Page 57 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 DESEMBER 2021
P. 57

Seperti diketahui, dalam SK tersebut Gubernur DKI Jakarta menetapkan upah minimum provinsi
              (UMP) DKI Jakarta tahun 2022 naik 5,1% menjadi Rp 4.641.854 per bulan.
              Presiden KSPI Said Iqbal mendukung keputusan Gubernur Anies menaikkan UMP. Menurutnya,
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan pendekatan hukum dan bukan kekuasaan
              dalam penetapan upah.

              Ia  menjelaskan  sebelum  ada  keputusan  Mahkamah  Konstitusi  (MK)  tentang  Undang-Undang
              (UU)  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja,  Anies  menggunakan  PP  36/2021  tentang
              Pengupahan, yakni upah minimum naik 0,85%. Namun, setelah ada putusan MK yang dibacakan
              pada 25 November 2021, Anies mengkaji ulang atas nilai UMP tersebut dan KSPI memberikan
              legal opinion terhadap putusan MK.

              Menurut  Said  dengan  adanya  putusan  MK  atas  UU  Cipta  Kerja  menyatakan  penyelenggara
              negara harus menangguhkan kebijakan strategis dan berdampak luas.

              "Pengupahan adalah kebijakan yang strategis. Jadi keputusan revisi UMP DKI Jakarta tidak salah.
              Sehingga PP Pengupahan tidak masuk dalam pertimbangan penetapan upah DKI Jakarta. Jadi,
              tidak perlu mengikuti keputusan pemerintah pusat," ucap Said, Rabu (29/12).

              Ia menyayangkan narasi yang dikembangkan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apin-do) dalam
              menyikapi penetapan UMP DKI Jakarta yang baru ini, yakni meminta pengusaha di Jakarta untuk
              tidak mematuhi keputusan UMP DKI Jakarta karena dianggap melanggar aturan.

              "Bila dikampanyekan terus oleh Apindo tentang penolakan upah atau menyuruh pengusaha tak
              menjalankan upah DKI Jakarta ini, buruh akan demo besar-besaran di kantor Apindo pusat dan
              daerah," ucap Said.

              KSPI menilai, kenaikan UMP di DKI Jakarta sebelumnya yang naik 0,8% tidak adil. Hal ini juga
              dinilai mampu mencoreng wjyah Indonesia karena kenaikan UMP yang terbilang kecil, padahal
              Indonesia pada tahun 2022 meinjadi Presidensi atau Ketua G20.

              "Untuk itu, kami meminta kepala daerah lain juga mempertimbangkan hal yang sama terkait
              kenaikan upah ini," ucap Iqbal.

              Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Provinsi DKI Jakarta, Sarman
              Simanjorang  menyoroti  peran  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  yang  tidak  segera
              merespon polemik penetapan UMP di DKI Jakarta sehingga menimbulkan polemik saat ini
              "Menteri Ketenagakerjaan lelet dan lambat merespon dinamika ini," ucap Sarman saat dihubungi,
              Rabu (29/12).

              Vendy Yhulia Susanto

              caption:

              SK tersebut Gubernur DKI Jakarta menetapkan UMP DKI Jakarta tahun 2022 naik 5,1 %.













                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62