Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 117

"Kelompok  marginal  inilah  yang  diperkirakan  mencapai  di  atas  15%  penduduk  produktif  di
              Indonesia, kecuali pada sektor pekerja tani dan nelayan. Petani dan nelayan masih lebih baik
              pertahanan ekonominya, karena output produk mereka konsumtif bagi pasar." ujar Agus.

              Dampak  pandemi  Covid-19  menyebabkan  gelombang  PHK.  Kementerian  Ketenagakerjaan
              mencatat. sedikitnya 2.1 juta pekerja kehilangan pekerjaan. "Ini terdiri dari 383.465 pekerja di-
              PHK,  1,1  juta  pekerja dirumahkan,  dan  630.905  pekerja  informal kehilangan  pekerjaan  atau
              bangkrut. Ini data yang sudah clear by name by address dan dilengkapi NIK yang valid," kata
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Rabu (5/8).

              Jumlah berbeda dihimpun Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN). Selama pandemi Covid-
              19 ini. mereka mencatat ada lebih dari 6 juta pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan.

              "Kami berasumsi data kami tidak jauh berbeda dengan data Kadin, di mana ada lebih dari 6 juta
              pekerja yang di-PHK. Kalau data Kemnaker yang menyebutkan sekitar 2 jutaan, ini kan yang
              melapor. Sementara banyak perusahaan menengah ke bawah yang kalau menutup perusahaan
              dan melakukan PHK tidak melaporkan ke Kemnaker." kata Presiden KSPN. Ristadi.

              Dengan banyaknya pengangguran, dapat dipastikan angka kemiskinan pun meningkat lantaran
              tidak  ada  lagi  penghasilan  untuk  bertahan  hidup.  Apalagi  dunia  usaha  juga  belum  dapat
              beroperasi karena
              belum ada jaminan pasti mengenai pengendalian penyebaran Covid-19.

              Ekonom  CORE  Indonesia,  Akhmad  Akbar  Susamto,  menilai,  penerapan  restriksi  sosial  dan
              mobilitas di berbagai wilayah akibat pandemi Covid-19. tidak hanya mengakibatkan pertambahan
              angka pengangguran dalam jumlah besar, tetapi juga meningkatkan kemiskinan secara masif.
              Potensi lonjakan jumlah penduduk miskin sangat beralasan, apalagi di daerah perkotaan yang
              menjadi pusat pandemi Covid-19.

              "Yang perlu diwaspadai apabila potensi penyebaran wabah dari perkotaan ke pedesaan tidak
              dapat dicegah. Lonjakan jumlah kasus Covid-19 di wilayah pedesaan tak dapat dihindari,dan
              sudah pasti akan menambah angka kemiskinan di pedesaan." ujar Akhmad.

              Solusi

              Untuk mengatasi kemiskinan, terutama yang dipicu pandemi Covid-19. Agus mengatakan, selain

              menggerakkan sektor konsumsi yang memberi kontribusi terbesar terhadap PDB. pemerintah
              harus  memperhatikan  sektor-sektor  yang  menunjukkan  ketahanan  dan  pertumbuhan  di  saat
              pandemi Covid-19, seperti pertanian.

              Dengan demikian, investasi di semester II 2020 sebaiknya diarahkan ke sektor agroekonomi
              dalam rangka ketahanan pangan ke depan. "Apalagi sektor ini mampu menyerap jutaan tenaga
              kerja yang di-PHK." kata Agus.

              Kondisi saat ini justru menjadi pelajaran berarti bagi pemerintah untuk melihat sektor-sektor
              yang  menjadi  potensi  kekuatan  ekonomi  Indonesia  dan  memakmurkan  rakyat  secara  riil.
              Pasalnya,  sudah  75  tahun  Indonesia  merdeka,  namun  dampak  dari  peningkatan  PDB  belum
              merata dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

              Sementara  menurut  Kepala  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  (BKPM),  Bahlil  Lahadalia.
              investasi merupakan pintu untuk

              menciptakan  lapangan  pekerjaan.  Karenanya,  investasi  di  tengah  pandemi  Covid-19  terus
              dioptimalkan.


                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122