Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 62
Ini tak lepas dari data terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik
(BPS), Rabu (6/8) lalu. Data BPS menunjukkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 tumbuh
negatif, yakni -5,32% secara year on year (dibandingkan triwulan II2019). Indonesia bisa
mengalami resesi ekonomi jika pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 kembali negatif.
SUBSIDI DEMI CEGAH RESESI
Pemerintah berupaya mendorong daya beli masyarakat melalui berbagai bantuan tunai untuk
keluarga miskin hingga pekerja swasta di tengah pandemi. Tujuannya satu, yakni menghindari
resesi ekonomi.
redaksisotopos.co.id
Ini tak lepas dari data terbaru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirilis Badan Pusat Statistik
(BPS), Rabu (6/8) lalu. Data BPS menunjukkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 tumbuh
negatif, yakni -5,32% secara year on year (dibandingkan triwulan II2019). Indonesia bisa
mengalami resesi ekonomi jika pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 kembali negatif.
Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2020, komponen pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)
menjadi sumber utama kontraksi. PKRT anjlok -5,51 % dibandingkan triwulan II 2019. PKRT
berkontribusi negatif sebesar 2,96% dan PMTB 2,73%. Sedangkan sumber pertumbuhan
ekonomi dari komponen lainnya sebesar 0,37 persen.
Demi menggenjot kembali konsumsi rumah tangga yang lunglai, pemerintah mengkaji
pemberian subsidi gaji kepada jutaan pekerja yang mengalami pengurangan pendapatan akibat
pandemi Covid-19. Ketua Pelaksana Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
dan PemuUhan Ekonomi Nasional Erick Thohir menyatakan program stimulus tambahan bagi
pekerja swasta dan non-BUMN itu tengah dalam proses finalisasi.
Bantuan Gaji
Erick Thohir mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa stimulus
selanjutnya dari pemerintah adalah bantuan gaji tambahan kepada pekerja swasta. Bantuan
langsung tunai (BU) itu ditujukan untuk pekerja dengan pendapatan tertentu.
"Program stimulus ini sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan
di bulan September 2020 ini," katanya dalam keterangan yang diterima Bisnis, Kamis (6/8).
Dia mengatakan kali ini fokus bantuan pemerintah adalah 13,8 juta pekerja non-PNS dan non-
BUMN yang aktif terdaftar di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Ketentuannya, mereka adalah pekerja dengan iuran di bawah Rpl50.000 per bulan atau setara
dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan.
Bantuan yang akan diberikan sebesar Rp600.000 per bulan selama empat bulan. Uang tersebut
akan langsung diberikan setiap dua bulan ke rekening masing-masing pekerja untuk menghindari
terjadinya penyalahgunaan.
Erick menjelaskan pemerintah telah memiliki program bantuan untuk rakyat miskin dan pekerja
yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui Program Kartu Pra Kerja.
Menurutnya, tujuan pemerintah menggelontorkan bantuan gaji tambahan ini adalah untuk
mendorong konsumsi masyarakat. "Hal ini penting untuk menggerakkan perekonomian dan
mendorong pemulihan ekonomi," jelasnya.
61