Page 80 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 80

positive  -  Febrio  Kacaribu  (Kepala  Badan  Kebijakan  Fiskal  Kementerian  Keuangan)  Sebab,
              pemerintah ingin memastikan bahwa dana tersebut sampai ke penerima dengan tepat sasaran.
              Ini yang sedang kami pikirkan bagaimana caranya agar efisien karena memang kami tidak punya
              data.  Datanya  itu  kami  kumpulkan  semua  dan  dipastikan  bahwa  ini  lengkap  dan  bisa
              dipertanggungjawabkan. Ini kerja keras birokrat dengan harapan agar uang bisa sampai dengan
              solusi pas dan tepat, itu keyword-nya

              positive  -  Ahmad  (Direktur  Eksekutif  In-stitute  for  Development  of  Economics  and  Finance
              (Indef)) Kenapa hanya peserta BPJS Ketenagakerjaan yang dijadikan dasar? Kalau bantuan ini
              disebut untuk pekerja, tentu semua tenaga kerja merasa berhak. Kita mengetahui yang bekerja
              sebagai buruh, karyawan, atau pegawai di Indonesia itu ada 52,2 juta pekerja

              positive  -  Ahmad  (Direktur  Eksekutif  In-stitute  for  Development  of  Economics  and  Finance
              (Indef)) Masyarakat kelas menengah biasa menggunakan pengeluaran mereka untuk nonmakan;
              baik  pendidikan,  kesehatan,  hotel,  dan  restoran.  Sedangkan,  dalam  situasi  pandemi,
              pengeluaran jenis ini akan sangat terbatas



              Ringkasan

              Menteri  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN)  ErickThohir  sebagai  Ketua  Pelaksana  Komite
              Kebijakan  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  mengatakan,  stimulus
              lanjutan dari pemerintah senilai total Rp 33,12 triliun akan diberikan kepada 13,8 juta pekerja
              non-PNS dan non-BUMN, atau Rp 2,4 juta per orang. Kriteria penerima insentif baru ini antara
              lain aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan, atau
              setara gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.



              13,8 JUTA PEKERJA AKAN PEROLEH INSENTIF RP 2,4 JUTA

              Menteri  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN)  ErickThohir  sebagai  Ketua  Pelaksana  Komite
              Kebijakan  Penanganan  Covid-19  dan  Pemulihan  Ekonomi  Nasional  mengatakan,  stimulus
              lanjutan dari pemerintah senilai total Rp 33,12 triliun akan diberikan kepada 13,8 juta pekerja
              non-PNS dan non-BUMN, atau Rp 2,4 juta per orang. Kriteria penerima insentif baru ini antara
              lain aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan, atau
              setara gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Erick Thohir

              "Stimulus selanjutnya dari pemerintah adalah bantuan gaji tambahan kepada pekerja dengan
              pendapatan tertentu, dalam bentuk Bantuan
              Langsung Tunai (BLT). Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan akan langsung
              diberikan  per  dua  bulan  ke  rekening  mas-ing-masing  pekerja,  sehingga  tidak  akan  terjadi
              penyalahgunaan," kata Erick Thohir di Jakarta, Kamis (6/8/2020).

              Tujuan  pemerintah  menggelon-torkan  bantuan  gaji  tambahan  ini  adalah  untuk  mendorong
              konsumsi  masyarakat,  terkait  upaya  untuk  mendorong  pertumbuhan  ekonomi  agar  kembali
              positif. Badan Pusat Statistik merilis, pada kuartal II lalu ekonomi RI terkontraksi 5,32% atau
              terdalam sejak kuartal I tahun 1999. Sebelumnya, pemerintah telah memiliki program bantuan
              untuk rakyat miskin, serta bantuan pekerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja melalui
              Program Kartu Prakerja.




                                                           79
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85