Page 100 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 100

"Usulan itu kan dari semua bupati wali kota. Jadi makanya saya mau bahas itu malam ini karena
              baru hari ini, sore ini, itu (usulan) lengkap. Besok pasti kita akan umumkan karena kan memang
              ketentuannya penetapan itu tanggal 30 November," kata Khofifah yang diwawancara di Grahadi,
              malam.

              Ia menjelaskan bahwa usulan UMK dari bupati dan wali kota memang tidak serentak masuk. Ada
              yang masuk tanggal 24 November 2021 dan bahkan hingga sore ini baru semua terlengkapi.

              "Pokoknya gitu, baru sore ini semua usulan dari 38 kabupaten/kota masuk. Kalau besok sudah
              harus diputuskan. Begitu ya," tandas Khofifah.

              Untuk detail berapakah usulan besaran UMK yang telah masuk dari masing masing kabupaten
              kota,  Khofifah  belum  bisa  menyebutkan.  Namun  ia  memastikan  bahwa  semua  usulan  yang
              masuk akan dilakukan pembahasan yang rigid. Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, puluhan
              ribu buruh melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi. Para massa aksi tersebut datang
              dari berbagai daerah dan perusahaan.
              Dengan menggunakan kendaaran bus, truk, dan sepeda motor, mereka para buruh memusatkan
              aksi  bersama  di  depan Gedung  Negara  Grahadi  dengan  harapan  bisa  ditemui  langsung  oleh
              Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Para kalangan buruh yang berkumpul di depan Gedung
              Negara Grahadi hari ini didominasi oleh pekerja dari perusahaan yang ada di ring satu Jawa
              Timur. Yaitu dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan juga dari Mojokerto.

              Para pekerja yang melakukan aksi demonstrasi membawa poster poster menyuarakan tuntutan
              mereka. Para buruh meminta agar Gubernur Khofifah berpihak pada buruh dan memberikan
              kebijakan kenaikan UMK dengan tidak berdasar pada PP Nomor 36 Tahun 2021. Dalam orasinya
              buruh  tersebut  juga  meminta  agar  kenaikan  UMK  sesuai  dengan  tuntutan  mereka  dengan
              mangacu UU No 13 Tahun 2003. Bukan hanya sebesar 1 persen sebagaimana aturan PP Nomor
              36 Tahun 2021 yang dijadikan acuan dalam penentuan upah tahun 2022.

              Tidak  hanya  menyoal  UMK, dalam  aksinya  kalangan  buruh  juga  meminta  Gubernur  Khofifah
              untuk merevisi Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/783/KPTS/013/2021 tentang Upah
              Minimum Provinsi Jawa Timur tahun 2022 dan melalukan pembahasan ulang UMK 2022 tanpa
              menggunakan PP No 36/2021.

              "Kami tegaskan agar Gubernur berpihak pada kami, untuk segera melakukan pembahasan ulang
              dengan mengacu kepada UU nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Jangan mengacu pada
              PP nomor 36, karena saat ini tengah ditangguhkan oleh MK," ujar Jazuli, Jubir Gasper Jatim.

              Namun hingga aksi berakhir petang hari setelah adzan salat maghrib, Gubernur Khofifah tidak
              menemui buruh yang menggelar aksi demonstasi di depan Gedung Negara Grahadi tersebut.






















                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105