Page 297 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 297
Sama seperti buruh, Anies menilai kenaikan UMP tahun depan dirasa angkanya terlalu kecil cuma
naik 0,8 persen, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang
Pengupahan.
"Jadi teman-teman. Kami memahami dan kami saat ini sedang bersama-sama memperjuangkan
agar UMP di Jakarta naik lebih tinggi daripada formula yang ada sekarang," ucap Anies saat
temui buruh di depan kantornya Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/11).
Saat ini, kata Anies, penetapan UMP Jakarta sedang pembahasan dengan Kementerian
Ketenagakerjaan. Adapun surat usulan peninjauan kembali formula penetapan UMP sudah
dilayangkan pekan lalu atau tepatnya pada 22 November 2021.
"Kita berkeinginan agar di Jakarta baik buruh maupun pengusaha merasakan keadilan. Betul
kan? Kan adil itu harus semuanya bukan, harus adil?" imbuh Anies.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan, protes ke Menteri Ida itu dilakukan
karena penetapan UMP 2022 masih terlalu kecil. Sedangkan tahun 2021 lalu UMP DKI naik
mencapai 3,2 persen. Padahal saat itu, Jakarta juga dalam kondisi hantaman COVID-19.
Cerita Anies, di tahun kemain itu kenaikan gaji di setiap perusahaan berbeda-beda atau
disesuaikan.
Bagi buruh yang bekerja di perusahaan di bidang kesehatan, pasti berpatokan dengan UMP.
Tapi, kantor di bidang usaha yang terpuruk bisa menyesuaikan kondisi keuangan mereka.
"Kita tahu selama pandemi minggu ini ada sektor sektor yang memang mengalami kesulitan,
tapi ada juga sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan, betul? Yang buat masker tumbuh
tidak? Tumbuh. Yang hotel tumbuh tidak? Tidak," ungkapnya. (Asp).
296