Page 65 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 NOVEMBER 2021
P. 65

Salah satu amar putusan MK adalah penangguhan kebijakan strategis terkait Undang-Undang
              Cipta Kerja. Serta, tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan
              dengan UU Ciptaker.

              "Tentu ini wajib dipatuhi dan segera dilaksanakan pemerintah." kata Aboe di Jakarta, kemarin.

              Wakil Ketua Fraksi PKS ini menambahkan. UMK adalah kebijakan strategis dan berdampak luas
              sebagaimana dimaksudkan oleh MK. Karenanya, kebijakan UMK ini harus dianulir. UMK pada
              tahun  2022  didasarkan  pada  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021  tentang
              Pengupahan untuk menetapkan UMK.

              'Aturan tersebut merupakan turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja." ucapnya.

              Menurutnya, penetapan UMK dengan PP tersebut mendapat penolakan dari buruh. Sementara,
              legal standing penetapan UMK tersebut dianggap M K tidak konstitusional.
              "Pemerintah wajib patuh terhadap putusan M K tersebut. agar tidak menggunakan Perhitungan
              UMK 2022 menggunakan PP 36 Tahun 2021," katanya.

              Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ini bilang, seharusnya jika mengikuti amar putusan MK.
              pemerintah mengacu pada PP Nomor 78 Tahun 2015 untuk menetapkan UMK 2022.

              "Semua pihak harus menghormati dan menjalankan putusan MK ini dengan baik, tentunya juga
              pemerintah.  Karena  kita  telah  bersepakat  menjadikan  Indonesia  sebagai  negara  hukum,"
              pungkasnya.

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  mengatakan,  pemerintah  akan
              menyampaikan surat kepada DPR untuk memasukkan revisi UU Cipta Kerja ke dalam program
              legislasi nasional (Prolegnas) prioritas di tahun 2022. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari
              putusan MK.

              Dia  mengatakan,  pemerintah  telah  melakukan  operasionalisasi  dari  UU  Cipta  Kerja  kepada
              seluruh  sektor  baik  di  pusat  maupun  di  daerah.  Di  antaranya,  soal  operasional  Lembaga
              Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Invest-ment Authority (INA).

              Untuk modal LPI, pemerintah telah memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 30
              triliun dan dan bentuk pengalihan saham negara sebesar Rp 45 triliun.
              Pengaturan pelaksanaan LPI sebagai lembaga yang diberikan kewenangan khusus dalam rangka
              pengelolaan investasi telah diatur dalam PP yang ditetapkan sebelum ada putusan MK.

              "Dengan demikian, operasionalisasi LPI tetap berjalan sesuai putusan MK," ucap Airlangga. KAL






















                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70