Page 116 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 116

Jika hal itu tidak ditetapkan maka perusahaan bisa dipidana atau denda ratusan juta rupiah. Hal
              itu pun sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (UUK).
              Namun jika perusahaan tidak bisa membayar gaji sesuai UMK , bisa melakukan penangguhan ke
              pemerintah kabupaten Badung khususnya ke Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disprinaker)
              kabupaten Badung.

              Kepala Disprinaker Badung Ida Bagus Oka Dirga saat dikonfirmasi Senin 3 Januari 2022 tak
              menampik  hal  tersebut.  Pihaknya  mengatakan,terkait  dengan  UMK  sudah  ada  aturan  yang
              mengaturnya.

              "Kalau besaran UMK kan sudah jelas untuk Badung. Namun kalau realisasi di lapangan sudah
              diatur dalam undang-undang. Bahkan kami sudah melakukan sosialisasi terkait UMK M saat ini,"
              katanya Disebutkan ketentuan yang mengatur UMK , yakni Pasal 185 ayat (1) Jo Pasal 90 ayat
              (1) UU Ketenagakerjaan, Perusahaan yang membayar upah di bawah minimum dikenakan sanksi
              pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda
              paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00
              (empat ratus juta rupiah).

              Pasal  90  ayat  (1)  Undang-Undang  No.  13  Tahun  2003  Tentang  Ketenagakerjaan  (UUK)
              menyatakan:  "Pengusaha  dilarang  membayar  upah  lebih  rendah  dari  upah  minimum
              sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89.

              Pasal 185 ayat (1) UUK menyatakan: barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
              dalam Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 68, Pasal 69 ayat (2), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 90
              ayat (1), Pasal 143, dan Pasal 160 ayat (4) dan ayat (7), dikenakan sanksi pidana penjara paling
              singkat  1  (satu)  tahun  dan  paling  lama  4  (empat)  tahun  dan/atau  denda  paling  sedikit  Rp
              100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta
              rupiah) Sehingga berdasarkan bunyi ketentuan di atas, bisa diketahui bahwa perusahaan yang
              membayar gaji karyawan di bawah upah minimum sebagaimana ditetapkan pemerintah dapat
              dikenakan sanksi pidana berupa penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat)
              tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak
              Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah.

              "Setidaknya ada sekitar lima ribuan perusahaan di Badung yang wajib menggaji tenaga kerjanya
              sesuai standar upah sebesar Rp 2.961.285,40 per bulan," jelasnya.
              Pihaknya  mengakui,  jika  sampai  satu  bulan  ke  depan  tidak  ada  perusahaan  mengajukan
              penangguhan, artinya Disperinaker Badung pun beranggapan semua perusahaan tersebut telah
              sanggup menggaji sesuai UMK.

              Hanya  saja  apabila  dalam  prakteknya  nanti  ada  perusahaan  tidak  mengganji  sesuai  besaran
              UMK, maka dilakukan tindakan tegas.

              "Tindakan  tegas  yang  kami  lakukan  berupa  sanksi  pidana  maupun  denda  sesuai  ketentuan
              peraturan  yang  berlaku.  Namun  sampai  saat  ini  perusahaan-perusahaan  tersebut  tidak  ada
              meminta penanguhan UMK ke Disperinaker," ucapnya.


              Oka Dirga mengatakan pelaksanaan UMK tersebut sejatinya sudah jalan. Hanya saja sampai saat
              ini  tidak  ada  satu  perusahaan  yang  meminta  penangguhan.  Artinya  semua  sudah  mampu
              membayar gaji karyawan sesuai standar UMK , yakni sebesar Rp 2.961.285,40.

              Sesuai ketentuan bila ada perusahaan yang tidak sanggup menggaji sesuai UMK , sebenarnya
              sudah diberikan ruang untuk menggaji lebih rendah dari UMK.

              Asalkan, sebelumnya mengajukan penangguhan.

                                                           115
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121