Page 166 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 166

Ringkasan

              Polisi menangkap Susanto alias Acing terkait insiden kapal tenggelam yang berisikan pekerja
              migran Warga Negara Indonesia (WNI) di Perairan Johor Bahru , Malaysia. Hal itu dibenarkan
              Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes (Kepri) Harry Goldenhardt. "Benar. Ditreskrimum
              Polda Kepri selaku Tim Subsatgas Penegakan Hukum Ops Misi Kemanusiaan amankan kemarin
              di Tanjung Uban Bintan," tutur Harry saat dikonfirmasi, Senin (3/1/2022).



              POLISI TANGKAP PEMILIK KAPAL PEKERJA MIGRAN YANG TENGGELAM DI
              MALAYSIA

              Jakarta - Polisi menangkap Susanto alias Acing terkait insiden kapal tenggelam yang berisikan
              pekerja  migran  Warga  Negara  Indonesia  (WNI)  di  Perairan  Johor  Bahru  ,  Malaysia.  Hal  itu
              dibenarkan Kabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes (Kepri) Harry Goldenhardt.

              "Benar.  Ditreskrimum  Polda  Kepri  selaku  Tim  Subsatgas  Penegakan  Hukum  Ops  Misi
              Kemanusiaan amankan kemarin di Tanjung Uban Bintan," tutur Harry saat dikonfirmasi, Senin
              (3/1/2022).

              Menurut Harry, Susanto merupakan pemilik kapal pengangkut pekerja migran yang karam di
              perairan Johor Bahru, Malaysia. Dalam peristiwa itu, tercatat 21 WNI meninggal dunia.

              "Yang bersangkutan adalah sebagai pemilik speedboat yang tenggelam di perairan Johor," kata
              Harry.

              Panglima  TNI  Jenderal  Andika  Perkasa  menanggapi  keterlibatan  anak  buahnya  dalam  kasus
              pengiriman TKI ilegal ke Malaysia yang kapalnya tenggelam beberapa waktu lalu. Menurutnya,
              ada dua anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

              Dia mengungkapkan, dua anggota TNI itu berasal dari satuan AL dan AU. Identitasnya, Kopral
              Satu (Koptu) BK dari TNI AL dan Sersan Kepala (Serka) S dari TNI AU.

              "Dugaannya  walaupun  tempatnya  dijadikan  tempat  penampungan  pekerja  migran  ikegal  itu.
              Yang bersangkutan juga mengetahui. Kita lakukan terus prosesnya," kata Andika di Kabupaten
              Bantul, Jumat (31/12/2021).
              "Juga misalnya oknum TNI AU di Batam. Itu adalah Serka S. Itu juga memang terlibat dalam
              proses trafficking ini. Nah begini-beginilah yang harus kita proses hukum," sambung Andika.

              Andika menambahkan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan terkait keterlibatan kedua oknum
              anggota TNI tersebut. Andika menyebut ada sejumlah undang-undangan yang bisa menjerat
              kedua oknum TNI tersebut terkait kasus TKI ilegal itu.

              "Undang-undang  yang  bisa  dikenakan  udah  paling  tidak  minimal  tiga.  Ada  Undang-undang
              perlindungan pekerja migran, Undang-undang tindak pidana perdagangan orang atau manusia,
              dan KUHP sendiri," pungkas Andika.


              Sebelumnya, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani
              mengatakan, pihaknya sudah membuat tim menyelidiki tenggelamnya kapal yang menewaskan
              sejumlah  Tenaga  Kerja  Indonesia  (TKI)  atau  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  ilegal  di  lepas
              pantai Johor Bahru, Malaysia beberapa waktu lalu.

              Hasil investigasi, BP2MI menduga adanya anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan TNI Angkatan
              Udara (AU) terlibat membantu pengiriman PMI ilegal ke Malaysia tersebut.


                                                           165
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171