Page 169 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 169

Ringkasan

              Buruh di Jawa Barat hingga saat ini masih menunggu Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) terkait
              Struktur Skala Upah. Karena, dengan sistem ini besaran kenaikan upah buruh/pekerja dengan
              masa kerja lebih dari satu tahun dapat naik sebesar 3,27 hingga 5 persen atau lebih disesuaikan
              dengan kemampuan perusahaan dan produktivitas.


              BURUH DI JABAR TUNGGU KEPGUB TERKAIT SKALA UPAH DITETAPKAN

              REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Buruh di Jawa Barat hingga saat ini masih menunggu Surat
              Keputusan Gubernur (Kepgub) terkait Struktur Skala Upah. Karena, dengan sistem ini besaran
              kenaikan upah buruh/pekerja dengan masa kerja lebih dari satu tahun dapat naik sebesar 3,27
              hingga 5 persen atau lebih disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan produktivitas.

              "Kami sampai sekarang masih nunggu Kepgub terkait struktur skala upah itu ditetapkan. Agar,
              bisa melihat apakah revisi draft yang kami ajukan diakomodir atau tidak," ujar Ketua Umum DPD
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Jawa  Barat,  Roy  Jinto,  kepada
              Republika.co.id , Senin (3/1).

              Roy menjelaskan, buruh mengajukan usulan agar bentuk payung hukum yang mengatur struktur
              skala upah itu sama dengan penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Yakni, berbentuk
              keputusan gubernur.

              "Kalau bentuk suratnya sama dengan penetapan UMK, jadi struktur skala upah ini bisa benar-
              benar  dilaksanakan.  Yakni,  ada  konsekuensinya  dan  ada  pengawasannya,"  kata  Roy  seraya
              mengatakan, pengawasannya sendiri jadi domain Pemprov Jabar.

              Roy mengakatan, saat ini masih berbentuk draft Kepgub tentang struktur skala upah, buruh
              sempat memberikan revisi pada Pemprov Jabar. Usulan revisi tersebut sudah diberikan pada
              tanggal  29  Desember  2021.  "Ada beberapa  diktum  yang  kami  cantumkan  dalam  revisi draft
              tersebut," katanya.

              Beberapa hal yang ditekankan pada revisi draft tersebut adalah buruh meminta Undang-undang
              yang  digunakan  bukan  Undang-undang  Cipta  Kerja.  Tapi,  memang  gubernur  mengeluarkan
              Kepgub untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.

              Selain  itu,  kata  dia,  buruh  berharap  aturan  yang  digunakan  adalah  Perda  tentang
              Penyelenggaraan  Tenaga  Kerja.  Kemudian,  dalam  revisi  tersebut  buruh  mengusulkan  agar
              memisahkan antara perusahaan besar, menengah dan perusahaan kecil.

              Terakhir, kata dia, usulan yang paling penting disampaikan buruh pada draft Kepgub struktur
              skala upah, adalah buruh meminta agar upah buruh yang sudah lebih dari 5 persen tidak boleh
              diturunkan.

              "Kalau yang upahnya sudah lebih, ya sudah jangan diturunkan. Pada revisi draft kami ada kalimat
              itu," katanya.

              Roy menegaskan, saat ini buruh masih menunggu pengesahan Kepgub. Agar, bisa dilihat isi
              Kepgub tersebut sudah sesuai mengakomodir buruh atau tidak.

              "Hasil dari audensi kemarin sih katanya tanggal 31 Desember 2021 disahkan nya. Tapi sekarang
              kami belum menerima masih nunggu. Kalau sudah ada kan bisa kami lihat sesuai usulan kami
              atau tidak," katanya.
                                                           168
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174