Page 191 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 JANUARI 2022
P. 191

BOS PENYELUNDUP TKI ILEGAL YANG TEWAS DI PERAIRAN MALAYSIA DITANGKAP
              POLISI!
              Polisi  menangkap  seorang  pria  bernama  Susanto  alias  Acing  di  kasus  kapal  yang
              menyelundupkan tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang
              tenggelam di Johor Bahru, Malaysia. Acing ditangkap di Tanjung Uban Kota, Kepulauan Riau
              (Kepri), kemarin.

              "Benar,  Ditreskrimum  Polda  Kepri  selaku  Tim  Subsatgas  Penegakan  Hukum  Ops  Misi
              Kemanusiaan  amankan  (Acing)  kemarin  di  Tanjung  Uban  Bintan,"  ujar  Kabid  Humas  Polda
              Kepulauan Riau Kombes Harry Goldenhardt saat dimintai konfirmasi, Senin (3/1/2022).

              Goldenhardt menjelaskan Acing adalah pemilik kapal pengangkut TKI ilegal yang tenggelam di
              Johor Bahru, Malaysia. Dalam peristiwa itu, sejumlah TKI tewas tenggelam. "Yang bersangkutan
              adalah sebagai pemilik speedboat yang tenggelam di perairan Johor," tuturnya.

              Terpisah,  Kepala  Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani
              membeberkan kapal milik Acing itu digunakan untuk memberangkatkan TKI ilegal ke Malaysia,
              sekaligus menjemput mereka. Benny menyebut kapal itu melintas tanpa melewati jalur resmi.

              "Kapal  boat  tersebut  berangkat  dari  pelabuhan  tersebut  (Pelabuhan  Gentong).  Kapal  yang
              digunakan  untuk  melakukan  pengiriman  PMI  ilegal,  juga  digunakan  untuk  melakukan
              penjemputan  PMI  ilegal  dari  Malaysia,  yang  akan  pulang  tanpa  melalui  jalur  imigrasi,"  kata
              Benny.

              Benny  mengungkapkan  Acing  menyelundupkan  para  TKI  secara  ilegal  ke  Malaysia  secara
              terorganisasi. Acing disebut sudah menyiapkan calo, mengurus transportasi, hingga mengirim
              para TKI ilegal ke agen-agen yang ada di Malaysia.

              "Pengiriman PMI ilegal yang dilakukan oleh Susanto alias Acing dilakukan secara terorganisir,
              dengan menggunakan: calo perekrut di daerah asal, petugas handling di Bandara Hang Nadim
              Batam  yang  mengurus  transportasi  dari  bandara  menuju  Punggur,  hingga  Tanjung  Uban,"
              terangnya.

              "Pelaku  pembawa  dan  penampung,  hingga  naik  kapal  yang  membawa  PMI  sampai  pantai
              Malaysia, pelaku penjemput di pantai Malaysia, hingga dikirim kepada agen-agen tenaga kerja
              di beberapa wilayah Malaysia," sambung Benny.

              Benny mengapresiasi Polri yang merespons cepat kasus penyelundupan TKI ilegal ke Malaysia
              ini dengan langsung melakukan penangkapan. Dia berharap sindikat penyelundupan TKI ilegal
              bisa segera terbongkar.

              "Jika Saudara Acing sudah ditangkap, proses hukum berjalan, saya yakin ini bisa membuka lebih
              jauh, membongkar lebih jauh, ekosistem penempatan PMI secara ilegal ke Malaysia, dan siapa-
              siapa yang terlibat di dalamnya," imbuhnya.

              Sebelumnya, BP2MI mengungkapkan TKI ilegal yang menjadi korban kapal tenggelam di lepas
              pantai  Johor  Bahru,  Malaysia,  membayar  sejumlah  uang  kepada  calo.  Mereka  diharuskan
              membayar Rp 10-15 juta untuk kerja di luar negeri, seperti Malaysia.

              "Untuk biaya yang dikenakan kepada calon PMI ini oleh para calo atau sindikasi ini bervariasi,
              sekitar Rp 10-15 juta," ujar Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan
              Timur Tengah Irjen Achmad Kartiko dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/12).

              Kartiko mengatakan biaya tersebut mencakup tiket pesawat ke Batam, Kepri. Selain itu, para
              TKI ilegal diantar sampai ke Malaysia oleh calo.

                                                           190
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196