Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 05 AGUSTUS 2019
P. 122
Title SIKSA TKI HINGGA CACAT, WARGA SINGAPURA DIVONIS 11 TAHUN BUI
Media Name cnnindonesia.com
Pub. Date 02 Agustus 2019
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20190802141611-113-417768/s iksa-tki-
Page/URL
hingga-cacat-warga-singapura-divonis-11-tahun-bui
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Jakarta - Warga Singapura dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena terbukti
menyiksa tenaga kerja Indonesia ( TKI ) hingga cacat.
Zariah Mohd Ali (58) menyiksa asisten rumah tangga yang berasal dari Indramayu,
Indonesia itu menggunakan perabotan rumah tangga.
Dia menganiaya ART bernama Khanifah itu dengan palu, pisau, tongkat bambu,
serta penumbuk dari batu hingga mengakibatkan cacat permanen.
Putusan tersebut dibacakan pada Kamis (1/8) kemarin.
Dilansir The Strait Times , selain hukuman penjara, Zariah Mohd Ali harus
membayar uang kompensasi kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu sebesar
$56,000 (sekitar Rp572 juta) atau menjalani masa hukuman tambahan selama lima
bulan penjara.
Sementara itu, sang suami, Mohamad Dahlan (60) juga dihukum 15 bulan penjara
karena terlibat dalam kasus perlakuan kejam tersebut. Ia pun harus membayar
$1,000 (Rp 10 juta) atau menjalani masa hukuman tambahan lima hari di penjara.
Namun, pasutri yang sebelumnya pernah terjerat kasus sejenis pada 2001 silam
akhirnya mengajukan banding.
Pihak penuntut dalam kasus ini menyebut insiden kekerasan terhadap ART kali ini
menjadi salah satu yang terparah di Singapura.
"Ini tentunya menjadi salah satu kasus tindak kekerasan terparah di Singapura
baru-baru in. Pesan penting yang harus disampaikan bahwa perlakuan seperti ini
terhadap PRT di dalam rumah tidak dapat ditoleransi oleh pengadilan," ujar Wakil
Jaksa Penuntut Umum (DPP) Tan Wen Hsien.
Tan mengatakan Khanifah tidak hanya menderita secara fisik, tapi juga secara
psikologis. Kekerasan yang dialami Khanifah telah membuatnya trauma.
"Bahkan saat berada di pengadilan, ketika saya melihat dia (Zariah), saya merasa
takut karena saya teringat tentang apa yang terjadi. Saya takut jika saya akan
diserang lagi oleh dia," ujar Khanifah.
Page 121 of 151.