Page 127 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 127

INSENTIF GAJI KARYAWAN BEBAS PAJAK TERGANJAL MASALAH TEKNIS

              Jakarta  -  Kepala  Badan  Kebijakan  Fiskal  (BKF)  Kementerian  Keuangan  Febrio  Kacaribu
              mengatakan,  hingga  kini  stimulus  PPh  Pasal  21  atau  pembebasan  pajak  penghasilan  bagi
              masyarakat  yang  ditanggung  pemerintah  (DTP)  masih  mengalami  sejumlah  kendala  teknis.
              Pendataan jumlah penerima insentif  gaji  bebas pajak ini hingga kini belum rampung.

              "Satu hal yang kita agak  concern  itu adalah pemanfaatan stimulus PPh 21 DTP. Ini tadinya
              harapannya untuk menjadi uang yang diterima oleh pekerja di kelompok kelas menengah, ini
              adalah  yang  pendapatannya  di  bawah  Rp  200 juta  selama  1  tahun,"  ujarnya  dalam  diskusi
              online, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

              Febrio  mengatakan,  untuk  mempercepat  realisasi  stimulus    gaji    bebas  pajak  tersebut
              pemerintah  akan  segera  melakukan  penyederhanaan  administrasi.  Di  mana  sebelumnya,
              pemerintah sudah menyediakan anggaran sebesar Rp 25 triliun untuk stimulus ini.

              "Ini, mengalami kendala karena masalah teknis, masalah administrasi, masalah pendataan. Ini
              akan  di    -simplify    segera  supaya  budget  yang  disediakan  di  sana  sekitar  Rp  25  triliun  itu
              harapannya bisa sampai ke kantong masyarakat," jelasnya.

              Febrio menambahkan, masyarakat yang menjadi target insentif PPh 21 atau  gaji  bebas pajak
              ini terutama adalah kelas menengah karena tidak sedikit dari mereka yang sudah dirumahkan
              bahkan di PHK.

              "Jadi ini memang yang harus segera kita sampaikan. Pemerintah harus kerja lebih cepat lagi
              mengubah  skema-skema  yang  tadinya  terlalu  rumit  menjadi  skema-skema  yang  lebih
              sederhana, dan lebih cepat untuk sampai ke masyarakat," tandasnya.

              Reporter:  Anggun  P.  Situmorang    Sumber:  Merdeka.com    Sebelumnya,  permintah  telah
              mengubah insentif  perpajakan  bagi dunia usaha dalam program pemulihan ekonomi nasional
              (PEN). Perubahan tersebut nantinya akan tertuang di dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 54
              Tahun 2020 tentang tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
              Negara Tahun Anggaran 2020.

              Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam desain baru pemulihan ekonomi
              tersebut PPh 21 atau pajak karyawan lebih dari 1.062 kelompok industri atau sektor akan masuk
              ke dalam insentif pajak. Adapun total PPh 21 yang ditanggung pemerintah mencapai Rp 25,6
              triliun.

              "Lebih dari 1.062 kelompok industri atau sektor masuk di dalam, sektor yang mendapatkan
              insentif  pajak  ini.  Total  ditanggung  pemerintah  mencapai  25,6  triliun,"  kata  dia  usai  rapat
              terbatas di Jakarta, pada Rabu 3 Juni 2020.

              Dia  menyadari  dunia  usaha  tertekan  akibat  Covid-19.  Oleh  karena  itu,  perlu  mendapatkan
              ruangan nafas bagi mereka (perusaha) agar bisa survive mengatasi kondisi yang sangat berat
              melalui berbagai insentif perpajakan.

              "Selain kredit modal kerja, terutama untuk kecil dan membantu restructuring, kita juga bantu
              dalam insentif perpajakan agar beban dunia usaha bisa dikurangi sebesar mungkin," katanya.
              Kemudian pemerintah juga menanggung  pajak  UMKM. Sehingga pelaku usaha tersebut tidak
              perlu bayar pajak final 0,5 persen. "Jadi tahun ini mereka dapat subsidi untuk tidak bayar pajak,"
              kata dia..




                                                           126
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132