Page 82 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2020
P. 82

"Pekerja (positif Covid-19) tersebut harus diliburkan atau tidak boleh masuk ke kantor itu selama
              14 hari berturut-turut dan kepada pegawai tersebut tidak boleh dilakukan PHK dan hak-haknya
              harus tetap dibayarkan," kata Andri saat dihubungi, Jumat (24/7).

              Selain itu, Andri juga mengatakan bahwa perkantoran atau perusahaan yang ditemukan ada
              pegawai positif, maka kantor harus ditutup sementara selama tiga hari. Selama penutupan,
              kantor harus disterilisasi dan dilakukan penyemprotan cairan disinfektan. Selain itu, selama tiga
              hari tersebut Andri juga menganjurkan agar perusahaan melakukan tes cepat atau  rapid test
              ke seluruh karyawannya. Hal ini perlu dilakukan agar setelah kantor dibuka kembali, maka yang
              bisa masuk ke kantor adalah pegawai-pegawai yang dinyatakan sehat.

              "Tiga hari itulah yang dimanfaatkan, yang disterilkan gedungnya, kantornya, juga memastikan
              ya orang-orang yang ada di situ betul-betul mana, siapa-siapa saja yang sehat dan siapa-siapa
              saja yang memang tidak sehat atau terpapar," tutur Andri.

              Petugas medis dari Puskesmas Pulogadung mengambil tes swab bagi pedagang dan pengunjung
              di  Pasar  Rawamangun,  Jakarta,  Jumat,  12  Juni  2020.  (CNN  Indonesia/Safir  Makki)    Untuk
              melakukan tes, baik  rapid test  atau swab PCR, perusahaan bisa melakukannya secara mandiri.
              Namun, apabila perusahaan tersebut tidak mampu menjalani tes kepada seluruh pegawainya,
              bisa melapor ke Disnaker dan nanti laporan tersebut akan ditindaklanjuti ke Dinas Kesehatan.

              "Yang  jelas  kita  hanya  menyalurkan  yang  memberitahukan  bahwa  lapor  kepada  Dinas
              Kesehatan," papar dia.

              Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti mengungkapkan penyebab terjadi
              klaster  penularan  virus  corona  di  sejumlah  gedung  atau  perkantoran.  Dia  mengatakan  ada
              protokol kesehatan yang tidak dilakukan di momen tertentu, sehingga terjadi penularan.
              "Contoh di luar kantor jam istirahat makan dan pada saat makan lupa. Kan pasti buka masker
              dan berhadap-hadapan, itu berisiko," kata Widiastuti di kompleks Balaikota DKI Jakarta, Kamis
              (23/7).

              Diketahui sejumlah gedung perkantoran di Jakarta ditutup sementara usai beberapa pekerjanya
              dinyatakan  positif  Covid-19.  Hal  itu  juga  dibenarkan  Widiastuti.  Gedung  perkantoran  yang
              ditutup itu mulai dari kantor swasta, pusat pemerintah, BUMN, bahkan hingga internal Pemprov
              DKI Jakarta sendiri. (dmi/pmg).





























                                                           81
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87