Page 28 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 28

DISNAKER BEKASI TURUNKAN TARGET IMTA IMBAS PANDEMI

              Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menurunkan target pendapatan dari retribusi
              perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) sebagai imbas pandemi COVID-19.

              "Banyak  perusahaan  yang  menarik  tenaga  kerja  asingnya  akibat  pandemi  COVID-19  yang
              berkepanjangan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Suhup di Cikarang, Kamis
              (5/8).

              Ia  mengaku  target  penerimaan  IMTA  2021  semula  ditetapkan  sebesar  Rp34  miliar  namun
              terhitung sejak triwulan kedua sampai ketiga tahun ini terjadi penurunan hingga tidak mencapai
              target.

              "Triwulan pertama sebenarnya masih tercapai. Ini jadi evaluasi kami dan saya akan lapor ke
              pimpinan  untuk  menurunkan  targetnya,  berapa  target  realistis  selanjutnya  sedang  kita
              rapatkan," katanya.

              Target  Rp34  miliar  tersebut,  kata  dia,  ditetapkan  mengingat  di  tahun  sebelumnya  pihaknya
              berhasil menerima pendapatan dari sektor ini sebesar Rp32 miliar namun pandemi COVID-19
              berimbas pada penerimaan selanjutnya.

              "Capaian tidak sesuai target, faktor utamanya karena mereka (tenaga asing) banyak yang ditarik
              pulang ke negaranya," katanya.

              Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja setempat, ada 2.100 tenaga kerja asing yang bekerja di
              Kabupaten  Bekasi  dan  terdaftar  sebagai  objek  wajib  bayar  IMTA  karena  telah  mengajukan
              perpanjangan izin.

              "IMTA itu awalnya urus izinnya di Kementerian Ketenagakerjaan, setelah setahun masa kerja
              mereka mengajukan perpanjangan ke kami," katanya.

              Suhup  mengatakan  sesuai  ketentuan  setiap  tenaga  kerja  asing  berstatus  wajib  bayar  IMTA
              dikenakan retribusi sebesar 100 dolar AS dalam sebulan. "Semoga pandemi ini segera berakhir
              agar penerimaan sektor IMTA kembali maksimal," katanya.

              Selain itu, pihaknya juga tengah memonitoring perusahaan nakal yang tidak menyetorkan iuran
              wajib BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dengan menggandeng kejaksaan negeri setempat.
              "Bu  Menteri  Ketenagakerjaan  sudah  mengumumkan  terkait  program  Bantuan  Subsidi  Upah
              (BSU), makanya kita monitoring perusahaan untuk memastikan buruh yang berhak menerima
              bantuan ini jangan sampai terlewatkan karena mereka juga pasti terdampak pandemi," demikian
              Suhup. mohar





















                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33