Page 26 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 26
"Tetapi PHK harus jalan paling akhir kalau sudah dilakukan upaya-upaya lain kemudian tidak ada
jalan lain maka terpaksa PHK, namun harus suatu keputusan bersama antara pengusaha dan
pekerja," kata Putri dalam keterangan tertulis, Senin, 16 Agustus 2021.
Hal itu termaktub dalam beleid yang mengatur hubungan kerja di masa pandemi Covid-19,
khususnya di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Aturan
tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI (Kepmenaker) Nomor 104
Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
Dia memberi catatan, jika PHK terpaksa dibuat karena ketidakmampuan finansial perusahaan,
maka harus dibuktikan dengan laporan finansial perusahaan bahwa perusahaan tersebut sudah
tidak mampu.
"Dalam dialog bipartit dengan putusan PHK kiranya melibatkan dinas ketenagakerjaan setempat.
Dan jangan lupa hak-hak pekerja ini harus tetap diberikan walaupun perusahaan itu bangkrut,"
ujarnya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Keputusan Menaker ini adalah sebagai wujud
respons Kementerian Ketenagakerjaan terhadap adanya dampak pandemi Covid-19 dalam
hubungan kerja.
Menurut Ida, pandemi Covid-19 adalah masalah bersama bagi pemerintah, pengusaha, dan
pekerja/buruh. Sehingga, penanganan dampak pandemi ini membutuhkan komitmen dan kerja
sama semua pihak.
"Oleh karena itu, dalam Kepmenaker ini kita ingin menekankan pentingnya dialog sosial. Karena
kita ingin semua pihak benar-benar terlindungi dari dampak pandemi ini," ujar Ida.
25