Page 9 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 AGUSTUS 2021
P. 9

KEMNAKER TERBITKAN PEDOMAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA MASA
              PANDEMI
              Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah telah menandatangani pedoman yang
              mengatur  hubungan  kerja  di  masa  pandemi  COVID-19  khususnya  saat  Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Aturan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri
              Ketenagakerjaan  RI  (Kepmenaker)  Nomor  104  Tahun  2021  tentang  Pedoman  Pelaksanaan
              Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

              "Kepmenaker ini adalah sebagai wujud respons Kementerian Ketenagakerjaan terhadap adanya
              dampak pandemi COVID-19 dalam hubungan kerja," kata Menaker Ida dalam keterangan resmi
              yang diterima Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta pada Senin.

              Menurut  Menaker  Ida,  pandemi  COVID-19  adalah  masalah  bersama  bagi  pemerintah,
              pengusaha, dan pekerja. Sehingga, penanganan dampak pandemi membutuhkan komitmen dan
              kerja sama semua pihak.
              "Oleh karena itu, dalam Kepmenaker ini kita ingin menekankan pentingnya dialog sosial. Karena
              kita ingin semua pihak benar-benar terlindungi dari dampak pandemi ini," katanya.

              Dalam  keterangan  yang  sama,  Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial
              Ketenagakerjaan (PHI dan Jamsos) Indah Anggoro Putri mengatakan Kepmenaker yang diteken
              pada 13 Agustus 2021 itu mencakup pelaksanaan sistem kerja dari rumah atau Work From Home
              (WFH) dan bekerja di kantor atau Work From Office (WFO) dan pelaksanaan upah dan hak-hak
              pekerja lainnya.

              Menurut  Dirjen  PHI  dan  Jamsos  Putri,  aturan  tersebut  menjadi  acuan  atau  pedoman  bagi
              pengusaha dan pekerja di mana perusahaan yang memberlakukan sistem kerja WFH harus tetap
              wajib membayar upah. Sedangkan untuk WFO, harus diatur persentase pekerja yang bekerja
              secara WFO, serta pengaturan atau pembagian waktu kerja dan hari kerja dalam satu bulan
              secara bergiliran.

              "Jam kerja juga diatur dengan sebaik-baiknya dengan mengutamakan mereka yang sehat. Bagi
              ibu hamil atau rentan sakit agar bekerja dari rumah saja," kata Putri.

              Dalam Kepmenaker No. 104 Tahun 2021 itu juga dijelaskan mengenai perusahaan yang terpaksa
              merumahkan pekerja karena dampak pandemi COVID-19. Di mana pekerja tetap berhak atas
              upah saat dirumahkan. Jika, perusahaan yang secara finansial tidak mampu membayar upah
              bagi para pekerja maka dapat membuat kesepakatan penyesuaian upah dengan pekerja.

              Sementara perhitungan iuran manfaat jaminan sosial bagi pekerja, pesangon, dan hak-hak lain
              bagi  pekerja,  yang  dihitungkan  dengan  upah,  maka  harus  mengacu  kepada  upah  sebelum
              penyesuaian.  Ruang  lingkup  lain  yang  diatur  dalam  Kepmenaker  itu  adalah  mengenai
              pencegahan  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK),  dengan  ditegaskan  bahwa  PHK  adalah  jalan
              terakhir  dan  satu-satunya  yang  bisa  diambil  jika  pandemi  COVID-19  berdampak  terhadap
              keberlangsungan usaha.

              "Tetapi PHK harus jalan paling akhir kalau sudah dilakukan upaya-upaya lain kemudian tidak ada
              jalan lain maka terpaksa PHK, namun harus suatu keputusan bersama antara pengusaha dan
              pekerja," ucapnya.

              Dia  menambahkan  bahwa  jika  PHK  terpaksa  dibuat  karena  ketidakmampuan  finansial
              perusahaan,  maka  harus  dibuktikan  dengan  laporan  finansial  perusahaan.  Selain  itu  dialog
              bipartit terkait putusan PHK juga diharapkan melibatkan Dinas Ketenagakerjaan setempat dan
              pemenuhan hak-hak pekerja.

                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14