Page 265 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 265

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan, ada tiga tuntutan dalam aksi buruh tersebut.
              Pertama,  KSPSI  sebagai  konfederasi  buruh  di  Indonesia  menolak  formula  penetapan  upah
              minimum dengan menggunakan PP Nomor 36 Tahun 2021.

              Menurutnya, beleid tersebut merupakan aturan turunan dari Undang-Undang (UU) Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law. Dengan begitu, belum tepat jika penetapan
              upah menggunakan aturan turunannya.

              "Kenaikan upah minimum ini sangat tidak adil," tegasnya dalam konferensi persnya di Jakarta,
              Rabu (24/11/2021).

              Kedua,  KSPSI  meminta  MK  mengumumkan  keputusan  formil  uji  materi  UU  Cipta  Kerja  bisa
              berlaku adil. Permintaan itu bertepatan dengan pelaksanaan sidang pembacaan putusan gugatan
              uji materi Undang-Undang Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi.

              "Kami  berharap  hakim  MK  bisa  berlaku  seadil-adilnya.  Karena,  saya  yakin  MK  merupakan
              benteng keadilan terakhir yang bisa memutuskan secara adil dan selalu ada untuk kepentingan
              seluruh rakyat Indonesia," katanya.

              Ketiga, Pimpinan Konfederasi Buruh Se-ASEAN (ATUC) ini juga meminta Menteri Dalam Negeri
              Tito  Karnavian  merevisi  atau  bahkan  mencabut  instruksi  Mendagri  ke  kepala  daerah  dalam
              rangka penetapan upah minimum.

              Andi  Gani  menegaskan, aksi  nanti  merupakan  rangkaian  dari  rencana  aksi  besar  yang  bakal
              dilakukan pada 29 dan 30 November 2021. Namun, rencana aksi besar gabungan dari beberapa
              konfederasi buruh masih terus dikoordinasikan.

              Senada, Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit KSPSI
              Roy Jinto mengatakan, aksi yang dilakukan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di beberapa wilayah.
              Salah satunya Jawa Barat.

              Roy memastikan ribuan buruh di Jawa Barat akan turun ke jalan. Adapun titik aksi di Bandung
              di antaranya, di depan Gedung Sate yang rencananya akan dihadiri oleh 3.000 buruh. Kemudian,
              sekitar 5.000 buruh akan datang ke Jakarta.

              "Tuntutannya sama. Pertama, meminta MK membatalkan UU Cipta Kerja. Kedua, meminta upah
              minimum tahun 2022 diputuskan secara adil dan bijaksana," jelasnya.

              (akr).























                                                           264
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270