Page 302 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 302

Sekadar diketahui, serikat buruh dari berbagai wilayah di Indonesia menolak penetapan upah
              minimum tahun 2022. Alasan penolakan itu karena upah minimum dihitung berdasarkan PP 36
              Tahun 2021 yang menginduk kepada UU Cipta Kerja.

              Sementara itu, Mahkamah Konstitusi (MK) baru akan mengumumkan nasib UU Cipta Kerja besok,
              Kamis (25/11/2021).

              Judicial review sebelumnya diajukan oleh belasan elemen masyarakat yang meminta UU tersebut
              dicabut dan dibatalkan MK.

              "Ini dijadikan alasan oleh serikat pekerja untuk menolak UMK karena UU Cipta Kerja sedang di-
              judicial  review,  ketika  MK  belum  memutuskan  apakah  UU  Cipta  Kerja  sah  atau  tidak,  maka
              selama belum ada putusan MK, UU itu dapat dilaksanakan atau diikuti," ujar Holyness dalam sesi
              wawancara secara virtual, Rabu (24/11/2021).

              Dari segi hukum, katanya, UU Cipta Kerja tetap dapat dilaksanakan dengan mengacu kepada
              azas praduga keabsahan. Selama UU itu masih bisa dilaksanakan, maka penetapan UMK sesuai
              aturan yang berlaku, yaitu ke UU Cipta Kerja dan PP 36," katanya.

              "Saya  rasa  UU  ini  sangat  mengunci  pemerintah  dalam  hal  ini  gubernur,  karena  ini  program
              strategis nasional, pemda harus ikuti dan merujuk ke UU," ujar Holyness menjelaskan.



















































                                                           301
   297   298   299   300   301   302   303   304   305   306   307