Page 4 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 4

INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA ASEAN DUKUNG PENCEGAHAN HIV-AIDS DI
              TEMPAT KERJA
              Menurut  Dirjen  Binwasnaker  dan  Keselamatan  dan  Kesehatan  Kerja  (K3)  Kemnaker,  Haiyani
              Rumondang  mengatakan,  pemerintah  Indonesia  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemnaker)  bersama  negara-negara  anggota  ASEAN  mendukung  kebijakan  pelaksanaan
              pencegahan  dan  penanggulangan  HIV-AIDS  di  tempat  kerja,  yang  saat  ini  masih  menjadi
              tantangan berat bagi pembangunan dan masalah sosial, termasuk keterkaitan dengan sektor
              ketenagakerjaan, sosial, dan ekonomi lainnya.

              "Pekerja/buruh berperan besar dalam kegiatan produksi di tempat kerja, namun juga merupakan
              komunitas yang juga rentan akan tertular HIV. Karenanya, workshop kedua tentang pencegahan
              dan menghapus HIV AIDS di tempat kerja menjadi perhatian mengingat persoalan HIV AIDS
              masih  menjadi  tantangan  berat  di  negara-negara  anggota  ASEAN,"  kata  Haiyani,  usai
              memberikan paparan 2nd Workshop on the Development of Guideline on HIV-AIDS Counselling
              and Testing at Workplace di Jakarta, Rabu (24/11/2021).

              Untuk menjawab tantangan berat tersebut diperlukan perlindungan memadai dalam hal K3 dan
              berbagai upaya K3 secara komprehensif dengan mengedepankan upaya pencegahan (preventif).
              Haiyani  Rumondang  mengatakan,  sektor  ketenagakerjaan  memiliki  peran  strategis  dalam
              mendukung keberhasilan program pengendalian HIV-AIDS di kawasan ASEAN. Untuk itu, melalui
              workshop kedua ini, diharapkan dapat melahirkan sebuah pedoman konsultasi dan pengecekan
              tentang HIV AIDS di tempat kerja yang dapat digunakan oleh seluruh negara anggota ASEAN.

              Salah  satunya  melalui  perluasan  layanan  akses  konseling  dan  tes  HIV  bagi  pekerja  dengan
              pelaksanaan konseling dan testing HIV-AIDS di tempat kerja atau VCT (Voluntary Counseling
              and Testing at workplace), serta penyusunan buku panduan di tingkat nasional maupun regional.

              "VCT  ini  merupakan  upaya  program  komprehensif  pencegahan  dan  penanggulangan  HIV  di
              tempat kerja yang sangat penting dalam mendukung kebijakan pelaksanaan pencegahan dan
              penanggulangan HIV-AIDS di tempat kerja," katanya.
              Selain  menerbitkan  pedoman  konsultasi  dan  pengecekan  tentang  HIV AIDS  di tempat kerja,
              workshop  ini  juga  sebagai  ajang  bertukar  informasi  dan  pengalaman  antar  negara  anggota
              ASEAN.  "Termasuk  perlindungan  terhadap  kesehatan  pekerja  agar  dapat  menjaga  dan
              meningkatkan produktivitas khususnya di usia produktif karena banyak yang terserang HIV-AIDS
              di  usia  produktif,"  lanjut  Haiyani  Rumondang  Haiyani  menjelaskan,  workshop  kedua  ini
              merupakan rangkaian ASEAN OSHNET work plan 2021-2025 di bawah Ditjen Binwasnaker dan
              K3, dalam rangka mendukung Keketuaan Menteri Ketenagakerjaan RI selaku ALMM Chair 2020
              s.d  2022.  Workshop  dihadiri  oleh  10  negara  ASEAN  yakni  Brunei,  Kamboja,  Laos,  Malaysia,
              Philippina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia Workshop kedua ini juga merupakan
              pembahasan  lanjutan  terhadap  draft  Guideline  on  HIV-AIDS  Counselling  and  Testing  at
              Workplace  yang  telah  mendapatkan  masukan  dari  negara  Anggota  ASEAN  pada  workshop
              pertama pada bulan Juni 2021.

              "Kami berharap dengan melaksanakan kegiatan workshop ini, para Anggota ASEAN dapat saling
              berbagi wawasan dan pengalaman khususnya dalam penyempurnaan panduan ASEAN ini dalam
              rangka peningkatan kapasitas penerapan program pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS
              di  tempat  kerja,  serta  pelaksanaan  VCT  at  Workplace  dengan  kekhususan  karakteristik  dari
              masing-masing Asean Member State (AMS)," ujar Haiyani.






                                                            3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9