Page 6 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 NOVEMBER 2021
P. 6

KAWAL PUTUSAN MK, MASSA BURUH BAKAL GERUDUK GEDUNG SATE SIANG INI

              Massa  buruh  akan  berunjuk  rasa  di  Gedung  Sate  yang  terletak  di  Jalan  Diponegoro,  Kota
              Bandung siang ini (25/11/2021). Massa aksi ini akan mengawal pembacaan putusan terkait nasib
              UU Cipta Kerja oleh Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.

              Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinto Ferianto mengatakan,
              pihaknya telah mengutus kurang lebih 3.000 buruh untuk mengawal langsung di MK. Sedangkan
              2.000 buruh akan melakukan aksi di Gedung Sate.

              "Terkait agenda pembacaan putusan UU Cipta Kerja besok KSPSI Jabar meminta kepada MK
              agar memberikan putusan yang seadil-adilnya dengan membatalkan UU Cipta Kerja karena UU
              Cipta Kerja tersebut sangat merugikan kaum buruh dengan mendegradasi hal-hal buruh, terbukti
              salah satu contoh adalah mengenai pengupahan dimana banyak daerah yang tidak mengalami
              kenaikan  upah  minimum  tahun  2022,"  ujar  Roy  dalam  keterangan  yang  diterima,  Kamis
              (25/11/2021).
              Roy  mengatakan,  penghitungan  kenaikan  upah  minimum  itu  didasarkan  pada  perhitungan
              formula  PP  36/2021 sebagai  aturan  turunan  UU  Cipta  Kerja.  Roy  mengatakan  kalaupun  ada
              daerah yang naik hanya rata-rata 1,09%.

              "Karena  putusan  MK  bersifat  final  dan  mengikat  dan  sangat  menentukan  nasib  kaum  buruh
              Indonesia, sehingga kita akan kawal di MK, persoalan upah yang sekarang didemo dan ditolak
              oleh buruh akan selesai kalau MK membatalkan UU Cipta Kerja," ujar Roy.

              Pakar Hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Holyness N Singadimedja menegaskan UU
              Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) masih tetap jadi acuan penetapan
              upah minimum provinsi (UMP), meskipun saat ini statusnya masih dilakukan judicial review di
              Mahkamah Konstitusi (MK).

              Seperti  diketahui  serikat  buruh  dari  berbagai  wilayah  di  Indonesia  menolak  penetapan  upah
              minimum tahun 2022. Alasan penolakan itu karena upah minimum dihitung berdasarkan PP 36
              Tahun 2021 yang menginduk kepada UU Cipta Kerja.

              Sementara itu, Mahkamah Konstitusi (MK) baru akan mengumumkan nasib UU Cipta Kerja besok,
              Kamis (25/11/2021). Judicial review sebelumnya diajukan oleh belasan elemen masyarakat yang
              meminta UU tersebut dicabut dan dibatalkan MK.

              "Ini dijadikan alasan oleh serikat pekerja untuk menolak UMK karena UU Cipta Kerja sedang di-
              judicial  review,  ketika  MK  belum  memutuskan  apakah  UU  Cipta  Kerja  sah  atau  tidak,  maka
              selama belum ada putusan MK, UU itu dapat dilaksanakan atau diikuti," ujar Holyness dalam sesi
              wawancara secara virtual, Rabu (24/11/2021).

              Dari segi hukum, katanya, UU Cipta Kerja tetap dapat dilaksanakan dengan mengacu kepada
              azas praduga keabsahan. Selama UU itu masih bisa dilaksanakan maka penetapan UMK sesuai
              aturan yang berlaku, yaitu ke UU Cipta Kerja dan PP 36," kata Holyness.














                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11