Page 13 - MODUL 5
P. 13
peta kurikulum, desain pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
Rencana Pembelajaran Semester (RPS), mengembangkan bahan ajar,
serta mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi.
b. Outcome Based Learning and Teaching (OBLT), merupakan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang didefinisikan sebagai
interaksi dalam kegiatan belajar antara dosen, mahasiswa, dan sumber
belajar. Salah satu prinsip penting OBLT adalah ketepatan pemilihan
bentuk dan metode pembelajaran yang akan dilakukan oleh mahasiswa,
wajib mengacu dan sesuai dengan CPL. Bentuk pembelajarannya
termasuk bentuk pembelajaran di luar prodi atau kampus pada program
MBKM.
c. Outcome Based Assessment and Evaluation (OBAE), merupakan
pendekatan penilaian dan evaluasi yang dilakukan pada pencapaian CPL
dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berkelanjutan. Penilaian dilakukan pada proses pembelajaran dan pada
hasil pencapaian CPL. Demikian juga evaluasi kurikulum dilaku- kan pada
pencapaian CPL program studi. Hasilnya digunakan untuk perbaikan
berkelanjutan.
2. Adapun karakteristik kurikulum merdeka belajar adalah sebagai berikut:
a. Penilaian untuk kurikulum merdeka yang berada di sekolah penggerak
dengan cara menerapkan penilaian yang bersifat komprehensif yang
akan mendorong siswa tersebut agar mempunyai suatu kompetensi yang
sesuai dengan minat dan bakat tanpa membebani siswa tersebut untuk
mencapai skor minial yang sudah ditetapkan oleh kurikulum merdeka.
b. Pembelajaran yang digunakan berbasis proyek guna mngembangkan
softskill dan kepribadian sesuai dengan profil pembelajaran pancasila.
c. Berpusat pada materi essensial sehingga mamiliki waktu guna
mempelajari lebih lanjut ilmu dan kompetensi dasar seperti literasi dan
numerasi.
3. Kebijakan merdeka belajar tersebut dilaksanakan tidak tanpa alasan yaitu :
a. Peraturan pendidikan selama ini umumnya bersifat kaku dan mengikat
seperti aturan terkait UN, aturan RPP, aturan penggunaan dana BOS,
dan lain sebagainya. Peraturan tersebut terbukti tidak efektif untuk
mencapai tujuan nasional pendidikan.
b. Ketidakefektifan pencapaian tujuan nasional pendidikan terlihat pada
hasil belajar peserta didik di komparasi tes internasional. Hal tersebut
menunjukkan peserta didik kita masih lemah dalam aspek penelaran
tingkat tinggi, khususnya dalam hal literasi dan numerasi.
c. Kebijakan merdeka belajar yang tidak bersifat kaku dan mengikat
(fleksibel) diharapkan dapat mengatasi keragaman kondisi, tantangan,
dan permasalahan pendidikan yang berbeda antarsekolah. Dilakukan
dengan strategi penyelesaian yang berbeda.
4. Menurut Sutikno dan Manizar, peran dari guru penggerak dalam pendi- dikan
yaitu sebagai berikut.
a. Guru menjadi penggerak dalam komunitas belajar bagi rekan guru di
sekolah dan wilayahnya. Guru dewasa ini tidak hanya dituntut sebagai
contoh bagi peserta didiknya. Diharapkan kehadiran guru penggerak