Page 27 - MODUL SAINS ANAK USIA DINI
P. 27

C. Peranan Sains dalam Perkembangan Keagamaan, Kemampuan Berpikir, dan

            Aktualisasi Diri dalam Kehidupan Nyata bagi Anak Usia Dini




                    Keagamaan


                       Sumaji  (1998)  mengakui  semakin  luas  dan  dalam  seseorang
                       mempelajari  sains,  dia  akan  merasa  semakin  kecil  sebagai  mahkluk
                       bila  dibanding  Tuhan.  Itulah  nilai  lainnya  dari  sains.  Ternyata
                       pemahaman  akan  sains  berkorelasi  dengan  peningkatan  kesadaran
                       religius  seseorang.  Wilardjo  (1997)  menyatakan  bahwa  dengan
                       proses  pengembangan  pembelajaran  sains  yang  tepat  pada  anak,
                       maka  anak  akan  dibiasakan  menjadi  sosok  yang  jujur  dan  tidak
                       mudah  berprasangka,  menjadi  pribadi  yang  gigih  dan  tekun  dalam
                       menghadapi  kesulitan,  bahkan  dapat  menumbuhkan  nilai  religius,
                       yaitu  rasa  bersyukur  dan  memuliakannya.  Dengan  mengajak  anak
                       jalan-jalan  ke  luar  dari  lingkungan  sekolah  atau  pergi  ke  pantai.
                       Jelaskan  pada  anak  bahwa  itu  ciptaan  Tuhan,  dan  manusia  juga
                       ciptaan  Tuhan,  agar  anak  mengetahui  siapa  sang  pencipta  dan  anak
                       memiliki  rasa  syukur  dan  rendah  diri.  Begitulah  nilai  religius  yang
                       dikembangkan  pada  anak  dan  cara  anak  berpikir  kritis  atas
                       penciptaan alam raya ini.




                    Kemampuan Berpikir




                       Pada  saat  pembelajaran  sains  berlangsung,  kreativitas  anak  akan
                       diwujudkan  secara  nyata  dalam  bentuk  menemukan  konsep  baru
                       dari  bacaan  atau  observasi,  serta  melatih  kemampuan  mengkreasi
                       keterampilan  baru.  Kegiatan-kegiatan  dalam  pembelajaran  sains
                       akan  memunculkan  hal-hal  yang  bersifat  orisinal  dari  anak,  baik
                       dari  pemikiran  maupun  karya.  Mengembangkan  keterampilan
                       berpikir  kritis  pada  anak  melalui  pembelajaran  sains  dapat
                       dilakukan  anak  dengan  mengenalkan  objek  atau  lingkunagan  yang
                       dipelajarinya.  Pembelajaran  seperti  itu  akan  membantu  anak
                       mengenali  secara  langsung  berbagai  hal.  dia  akan  mengenal
                       tantangan  kehidupan  dan  peluang-peluangnya.  Hal  tersebut  dapat
                       dilakukan  dengan  penyediaan  pengalaman  langsung  melalui
                       pembelajaran  sains.  Kekuatan  intelektual  anak  menjadi  terlatih
                       secara simultan dan terus-menerus. Jika anak sering mengamati dan
                       berpikir, maka keterampilan berpikir kritis akan berkembang.
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32