Page 149 - Favor Of God (E-Book)
P. 149
saya mengalami pencerahan di mana sebelumnya saya ragu akan
keselamatan yang didasarkan kepada perbuatan baik manusia.
Meski demikian, ketertarikan saya belum sepenuhnya membuat saya
berani mengambil keputusan untuk percaya kepada Yesus. Artinya,
ketertarikan saya pada ajaran Kristen masih sebatas permukaan saja
yakni pemikiran dan perasaan.
Di dalam kebimbangan antara mengikuti ajaran agama saya atau
mengikut Yesus, saya memberanikan diri untuk “menantang” Tu-
han. Ketika saya berdoa, saya berkata dalam hati, “Jika Yesus adalah
Tuhan, izinkan saya bertemu dengan Dia.” Ketika saya sedang tidur, saya
bermimpi Yesus datang kepada saya. Di dalam mimpi itu saya seper-
ti sedang terjebak di dalam kubangan lumpur dengan kondisi yang
sangat kotor dan menjijikkan. Namun, Yesus mengangkat saya kelu-
ar dari kubangan tersebut dan membersihkan, memberikan pakaian
baru yang putih bersih dan menyatakan diri bahwa Ia adalah Yesus
yang saya ingin temui. Pada saat itu, saya merasakan sukacita yang
begitu besar dan belum pernah saya rasakan waktu sebelumnya.
Sejak itu, saya mulai menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru
selamat. Saya mulai membiasakan diri untuk berdoa, membaca
Alkitab, berpuasa hingga ikut beribadah di gereja. Sebuah penglaman
yang tidak terlupakan dan sedikit canggung ketika pertama kali
melakukannya. Namun, Puji Tuhan saya masih diberikan kesempatan
merasakan anugerah terindah yakni menerima Yesus sebagai Tuhan
dan Juru selamat.
Berat, Tapi Harus Dijalani
Matius 16:24 tertulis, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku”. Teks ini sangat
tepat dengan keadaan saya waktu tahap awal mengikut Yesus yang di
mana saya menerima penolakan dan tantangan. Penolakan tersebut
berasal dari bapak saya dan keluarga besarnya, lingkungan sekitar
dan teman-teman pergaulan.
Favor of God 141