Page 150 - Favor Of God (E-Book)
P. 150
Berbagai penolakan dan tantangan saya dapatkan mulai dari
penolakan sebagai anak, diasingkan dari keluarga, menjadi bahan
pembicaraan orang-orang di lingkungan sekitar hingga ucapan
kutuk. Saya menyadari semua yang saya dapatkan sebagai harga yang
harus saya bayar karena keputusan saya mengikut Yesus. Karena itu,
situasi yang saya hadapi tidak membuat saya goyah justru sebaliknya,
saya semakin belajar hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan.
Penolakan yang saya alami membuat saya belajar berbagai hal
seperti melepaskan pengampunan dan tetap mengasihi, melihat
penolakan sebagai sebuah harga yang harus di bayar hingga belajar
untuk menerapkan ajaran kasih yang Yesus ajarkan seperti mengasihi
musuh dan berdoa bagi orang yang menganiaya (Matius 5:44).
Tuaian Banyak Tapi Pekerja Sedikit
Kehidupan saya menjadi orang Kristen tidak membuat saya puas
begitu saja. Saya merasakan seperti Tuhan menaruh beban untuk
saya peduli dengan keselamatan orang yang ada di sekitar. Pesan
yang begitu kuat muncul dalam hati adalah jangan menjadi orang
Kristen yang egois, yang hanya memikirkan keselamatan diri sendiri
namun acuh tak acuh dengan keadaan orang-orang di sekitarnya.
Saya teringat dengan tulisan Paulus di mana ia menunjukkan
jiwa patriot kepada bangsanya. Ia menuliskan bahwa mau terkutuk
dan terpisah dari Kristus demi keselamatan bangsanya (Roma 9:3).
40
Walaupun Paulus menggunakan bahasa hiperbola, hal ini menjadi
penting untuk orang percaya pada masa ini supaya lebih peka dan
peduli dengan keselamatan orang-orang yang ada di sekitar. Karena
sesungguhnya, keselamatan merupakan tujuan utama hidup
manusia.
Waktu terus berlalu dan saya terus bersaksi tentang Yesus kepada
orang yang belum percaya. Sampai pada akhirnya saya memiliki
40 Nidia Anggraini and Dicky Dominggus, “Mengajarkan Sikap Patriotisme
Melalui Pemaknaan Roma 9 : 3,” Logia: Jurnal Teologi Pentakosta (2020): 37.
142 Favor of God