Page 60 - Favor Of God (E-Book)
P. 60

sekitar  pukul  19.00  WITA.  Selama  menunggu  di  Surabaya  saya
                         merasa begitu gelisah karena melihat foto dan video yang dikirimkan
                         oleh adik-adik saya. Saya tahu bahwa waktu papi sudah dekat. Karena
                         emosi  yang  begitu  bergejolak,  saya  sempat  marah  dan  mengeluh
                         kepada petugas maskapai penerbangan di bandara ketika mereka
                         mengatakan keberangkatan pesawat tertunda karena alasan teknis.
                         “Tuhan tolong percepat keberangkatan saya!” dalam hati saya berseru.
                              Sepanjang penantian itu saya terus menerus berdoa agar

                         Tuhan memberikan saya waktu untuk bertemu papi sebelum beliau
                         menghembuskan nafas terakhir. “Hanya itu Tuhan permintaanku,”
                         batin saya. Tapi Tuhan lebih sayang papi. Tuhan memanggil papi
                         pulang sekitar pukul 16.00 WITA saat saya berada dalam pesawat
                         yang akan segera lepas landas dari Surabaya menuju Balikpapan.
                              Seandainya saya tiba on time seperti jadwal pesawat yang
                         seharusnya, pastilah saya sempat bertemu papi saya untuk terakhir

                         kalinya. Seandainya saya membeli tiket pesawat dari maskapai yang
                         lebih mahal, pastilah saya akan lebih cepat tiba.  Itu pikiran saya. Tapi
                         kemudian mami saya bercerita bahwa dalam masa-masa sakitnya
                         papi saya selalu berdoa agar Tuhan memanggilnya pulang karena
                         beliau sudah siap. Pada waktu mendengar hal itu saya menyadari
                         bahwa Tuhan menjawab doa!  Bukan doa saya, tetapi doa papi!


                                                     Tahun 2020


                             Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung ini, tentunya
                         memberikan dampak bagi semua orang di seluruh dunia. Dari
                         kesaksian beberapa jemaat yang saya layani, banyak di antara
                         mereka mengalami pemutusan hubungan kerja yang menyebabkan
                         kesulitan ekonomi terasa makin berat. Setiap hari mereka bergumul
                         dengan kebutuhan sandang pangan, hal membayar uang sekolah

                         anak dan  tagihan-tagihan  lainnya.  Belum  lagi pergumulan  akan
                         rasa bosan dengan kondisi ini yang sempat memaksa mereka untuk
                         mengisolasi diri di rumah masing-masing selama beberapa minggu.

                          52   Favor of God
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65