Page 61 - Favor Of God (E-Book)
P. 61
Tinggal di rumah selama 24 jam bersama anak-anak mereka
yang terpaksa belajar di rumah, diakui sebagai situasi yang tidaklah
menyenangkan tetapi justru menambah keruwetan. Ternyata hal
ini ruwet bagi orang tua yang telah terbiasa ke luar rumah untuk
bekerja, dan ruwet bagi anak-anak yang telah terbiasa ke luar
rumah untuk sekolah dan bermain. Orang tua ruwet mengajar
dan mengasuh anak full time di rumah, sementara anak-anak juga
merasa ruwet karena ruang gerak terbatas, disibukkan oleh tugas-
tugas dari sekolah dan omelan-omelan orang tua yang tidak sabar
ketika mengajar mereka.
Dalam situasi ini, ada juga jemaat yang bergumul dengan sakit
penyakit. Pernah suatu kali salah satu keluarga menghubungi
saya melalui pesan whatsapp dan minta didoakan untuk adiknya
yang mengalami pembengkakan di bagian leher. Ia kemudian
bercerita bahwa sebenarnya orang tuanya merasa capek berdoa dan
mempertanyakan, “buat apalagi berdoa, toh tidak ada perubahan
(tidak dijawab Tuhan).”
Menantikan jawaban doa dan berharap Tuhan akan menjawab
dengan cepat dan sesuai dengan permintaan, ini adalah pergumulan
umat manusia di segala jaman. Tentunya hal ini menjadi berat karena
fokus manusia adalah pada meminta dan bukan pada membangun
hubungan dengan Tuhan!
Bagian firman Tuhan dari Injil Matius 6:5-13 dan pasal 7:7-11
berbicara banyak kepada saya dalam beberapa waktu ini. Matius
6:9-13 adalah Doa Bapa Kami yang diketahui bahkan dihafal
oleh orang-orang Kristen. Saya mengamati bahwa sebelum Yesus
mengajarkan doa tersebut, terlebih dahulu Ia menegur perilaku
salah dalam berdoa yang selama ini dipraktikkan dan diajarkan oleh
orang Farisi dan ahli Taurat.
Dalam pasal 6 ini Kristus memperingatkan pendengarnya akan
perilaku buruk orang Farisi dan ahli Taurat yang melakukan
dua dosa yang walaupun tidak mereka akui dalam pengajaran
Favor of God 53