Page 66 - Favor Of God (E-Book)
P. 66
Saya sendiri selama berada di STT IBC telah beberapa kali
mengikuti pelayanan misi yang kami kenal sebagai pelayanan antar
pulau. Dalam setiap pelayanan antar pulau ada banyak kesaksian
yang pada akhirnya mengubah paradigma saya mengenai pelayanan
misi. Sebelum saya mengikuti pelayanan misi atau pelayanan antar
pulau, paradigma saya mengenai pelayanan misi sangat lah sempit.
Saya memahami pelayanan misi adalah pelayanan yang sangat enak,
nyaman, dan tanpa ketakutan.
Selain itu karena akan bertemu banyak orang dan mendatangi
berbagai tempat, pelayanan misi merupakan pelayanan yang sangat
menarik dalam pandangan saya. Namun, pandangan saya kemudian
berubah ketika terlibat dalam sebuah perjalanan pelayanan misi
antar pulau di Maluku Barat Daya (Pulau Leti, Moa, Lakor).
Di Luar Perencanaan
Pada tahun 2019 saya memimpin tim pelayanan misi ke Maluku
Barat Daya bersama dengan tiga orang mahasiswa. Pada awal
terbentuknya tim ini, kami sama sekali tidak berencana melakukan
perjalanan misi ke Maluku Barat Daya karena tujuan kami adalah
Ambon dan sekitarnya.
Saya bersama tim melakukan berbagai persiapan, di antaranya:
berdoa, berpuasa, mempersiapkan bahan khotbah, dan pelengkapan
kesehatan. Setiap minggu kami selalu bertemu untuk berdoa dan
membicarakan kegiatan pelayanan di Ambon. Namun, karena
kondisi cuaca yang tidak kondusif di Ambon dan sekitarnya, rute
pelayanan kami diubah oleh komisi pelayanan STT IBC dengan
beberapa pertimbangan daerah tujuan pelayanan. Daerah-daerah
yang menjadi pertimbangan saat itu adalah Palu, Pulau Seram, dan
Maluku Barat Daya (Pulau Leti, Moa, Lakor).
Pada waktu itu saya dan tim merasakan sepertinya sia-sia kami
berdoa dan melakukan persiapan untuk pelayanan di Ambon karena
akhirnya daerah pelayanan berubah. Akan tetapi, kami tetap berdoa
58 Favor of God