Page 19 - USHUL FIQH (1)_Neat
P. 19
t
āω >θ=% Νλ; m §Ρ}$#uρ g:$# š∅Β #WŸ2 zΟΨyγf9 $Ρ&‘sŒ ‰s)9uρ
M
u
s
y
p
p
p
u
m
m
u
!$κ5 tβθèΚ¡o„ āω β#sŒ# Νλ;uρ $κ5 tβρÇ7ƒ āω ãr& Νλ;uρ $κ5 šχθγ)tƒ
s
∩⊇∠∪ šχθ=≈tó9$# Νδ y7×‾≈s9'ρ& ≅|Ê& r Νδ ≅t/ Ο≈yèΡ{$%x. y7×≈s9'ρ&
‾
F
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.
Dalam surat Al-An’am [6]: 25:
u
ΝκΞ#sŒ#u ’ûuρ νθγ)tƒ β& r πΖ.r& Νκ5θ=% 4’n?tã $Ζ=yè_ρ u y7‹s9) ìϑtG¡o„ Β Νκ]Βuρ
s
y
t
p
Αθ)tƒ y7tΡθ9‰≈g† x8ρ!%y` #sŒ) #Lm $κ5 (#θΖΒσƒ πƒ#u ≅2 (#ρtƒ β)uρ #%uρ
t āω
p
y
∩⊄∈∪ tρ{$# Ü≈y™& r Hω) !#x‹≈δ β) (#ρxx. t# $
F
y
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami
telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya
dan (kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala
tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila
mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: ”Al-
Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.”
Menurut konsep Muhammad Abu Zahrah (t.th: 1) bahwa fiqh secara
etimologi adalah berarti pemahaman yang mendalam tentang tujuan suatu
ucapan dan perbuatan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat
Al-Nisa (4): 78:
I
s
y
s
$Vƒ‰tn tβθγ)tƒ tβρŠ%s3tƒ Ÿω Θθ)9$# ωσ‾≈yδ Α$ϑsù
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun? (R. Soenarjo, 1992: 132 ).
Bab 1 Pendahuluan 5

