Page 17 - USHUL FIQH (1)_Neat
P. 17
d. Syariat mempunyai ruang lingkupnya yang lebih luas, oleh banyak ahli
dimasukkan juga akidah dan akhlak, sedangkan fiqh ruang lingkupnya
terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia yang biasanya
disebut sebagai perbuatan hukum (Zainuddin Ali, 2005: 6).
e. Syariat kebenarannya bersifat Qath’i sedangkan fikih kebenarannya
bersifat Zhanni.
2. Ibnu Qudamah Ulama dari mazhab Hambali mendefinisikan ushul fiqh:
ﻪﻴﻋﺮﻔﻟا ﻪﻴﻋﺮﺸﻟا مﺎﻜﺣﻻا طﺎﺒﻨﺘﺳا ﱄا ﺎ ﻞﺻﻮﺘﻳ ﱵﻟا ﺪﻋاﻮﻘﻟﺎﺑ ﻢﻠﻌﻟا
ﻪﻴﻠﻴﺼﻔﺘﻟا ﺎﻬﺘﻟدا ﻦﻣ
“Pengetahuan tentang kaidah-kaidah yang dapat digunakan menarik
kesimpulan hukum syara’ yang parsial dari dalil-dalilnya yang terperinci.”
(Ibnu Qudamah, t.t)
3. Menurut Ali Hasbullah mendefinisikan bahwa ushul fiqh secara istilah
adalah:
ﻪﻴﻠﻤﻌﻟا ﻪﻴﻋﺮﺸﻟا مﺎﻜﺣﻻا طﺎﺒﻨﺘﺳا ﱄا ﺎ ﻞﺻﻮﺘﻳ ﱵﻟا ﺪﻋاﻮﻘﻟﺎﺑ ﻢﻠﻌﻟا
ﻪﻴﻠﻴﺼﻔﺘﻟا ﺎﻬﺘﻟدا ﻦﻣ
“Sekumpulan kaidah yang digunakan untuk menarik kesimpulan hukum syara’
yang berhubungan dengan perbuatan manusia, dari dalil-dalil yang khusus.”
(Ali Hasbullah, 1976: 138)
4. Menurut Hasbi Ash-Shiddieqi:
”Ushul Fiqh itu ialah kaidah-kaidah yang dipergunakan untuk
mengeluarkan hukum dari dalil-dalilnya, dan dalil-dalil hukum
(kaidah-kaidah yang menetapkan dalil-dalil hukum).
Dalil-dalilnya yang dimaksud adalah undang-undang (kaidah-
kaidah yang ditimbulkan dari bahasa. Maka dengan uraian di atas dapat
dipahami bahwa yang dikehendakli dengan Ushul Fiqh adalah dalil-dalil
seperti Al-Qur’an, Hadis Nabi, Ijma’ dan Qiyas. Dalam membahas
ta’rif ushul fiqh terdapat dua pengertian. Pertama, merupakan suatu
rangkaian lafal yang terambil dari kalimat Ushul Fiqh dan Fiqh. Kedua,
perkataan Ushul Fiqh merupakan bagian suatu cabang atau disiplin
ilmu pengetahuan.
Bab 1 Pendahuluan 3