Page 27 - USHUL FIQH (1)_Neat
P. 27

BAB 2




                                        SUMBER HUKUM




















                  Sumber hukum syara’ ialah dalil-dalil syar’iyah (al-adillatusy syar’iyah)
              yang daripadanya diistinbatkan hukum-hukum syar’iyah.
                  Yang dimaksud dengan diistinbatkan ialah menentukan/mencarikan
              hukum bagi sesuatu dari suatu dalil.
                                  ِ
                                ُ
                  Kata al-adillah ( ( ﺔ ﻟدَ ﻷأ)  ) jamak (plural) dari kata dalil, yang menurut
              bahasa berarti petunjuk kepada sesuatu. Sedang menurut istilah ialah
              sesuatu yang dapat menyampaikan dengan pandangan yang benar dan tepat
              kepada hukum syar’i yang ‘amali. Artinya dapat menunjuk dan mengatur
              kepada bagaimana melaksanakan sesuatu amalan yang syar’i dengan cara
              yang tepat dan benar.
                  Adillah ada dua macam. Yang pertama satu kelompok yang semua
              jumhur sepakat, sedang kelompok yang lainnya ialah yang terhadap hal
              tersebut para jumhur ulama berbeda-beda sikapnya. Kelompok yang mereka
              sepakati yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an), As-Sunnah, al-Ijma’ dan al-Qiyas.
                  Secara singkat al-adillah itu dapat dirumuskan sebagai berikut. Dalil itu
              ada yang berupa wahyu dan ada pula yang bukan wahyu. Yang berupa wahyu
              yaitu yang dibaca (matluwwun) dan yang tidak dibaca (ghairu maduwwin). Yang
              matluw ialah Al-Qur’an sedang yang ghairu matluw ialah As-Sunnah. Yang
              bukan wahyu, apabila itu merupakan pendapat (ar-ra’yu) para mujtahidin,






                                                            Bab 2  Sumber Hukum  13
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32