Page 15 - E-BOOKLET BIOETANOL KULIT KACANG TANAH
P. 15
D. Contoh Penelitian
Salah satu contoh penelitian bioteknologi di bidang sumber daya
energi yaitu pembuatan bioetanol dari fermentasi kulit kacang tanah.
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman
polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia
(Rudi, 2020).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) kuantitas limbah kulit
kacang tanah di Indonesia mencapai 204 ton yang berasal dari
limbah rumah tangga dan juga limbah pabrik makanan berbahan
dasar kacang tanah. Kulit kacang tanah yang dibuang begitu saja
akan menimbulkan tumpukan sampah.
Padahal dalam komposisi Kulit kacang tanah terdiri dari 9,5% air,
3,6% abu, 8,4% protein, 63,5% selulosa, 13,2% lignin, dan 1,8%
lemak (Oktasari, 2018). Kandungan selulosa tinggi pada kulit kacang
tanah berpotensi menjadikan limbah ini sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol dengan metode fermentasi. Fermentasi yaitu
proses perubahan glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida oleh
mikroba. Mikroba yang digunakan adalah bakteri Zymomonas mobilis.
Pembuatan bioetanol dari kulit kacang ini memerlukan bantuan dari
Trichoderma reesei dan Aspergillus niger untuk menghasilkan enzim
selulase.
Tujuan penelitian pembuatan bioetanol dari kulit kacang
yaitu :
1. Mengetahui Pengaruh rasio crude enzim dari
Trichoderma reesei dan Aspergillus niger terhadap kadar
gula dan bioetanol hasil fermentasi kulit kacang tanah
(Arachis hypogaea L.) menggunakan Zymomonas
mobilis.
2. Mengetahui Rasio crude enzim dari Trichoderma reesei
dan Aspergillus niger yang menghasilkan kadar gula dan
etanol tertinggi hasil fermentasi kulit kacang tanah
(Arachis hypogaea L.) menggunakan Zymomonas
mobilis.
8