Page 29 - oke mutiara kebun sawit
P. 29
ada makanan aku lapar. Mulutku sudah tak memiliki
bahasa aku lebih memilih teriak percuma setiap kata
yang ku ucapkan tak pernah mereka pahami dengan
benar.
Hari ini aku ingin berjalan-jalan keluar rumah,
apa kabar hutan yang indah, pintu yang terbuat dari
kayu tipis kenapa berantakan begini, bunga serta
dedaunan begitu indah rasanya sudah lama tak
merasa begini. Brengsek kenapa pohon-pohon
semakin berkurang kenapa sepanjang jalan banyak
foto-foto yang dipaku ke pohon. Itu semua tak benar
biar aku cabuti saja dasar manusia gila tak tahu
sopan santun pada bumi. Aku semakin menangkap
keanehan pada sorot manusia disini mereka tak lagi
memanggilku pak guru langkahku seperti aneh di
mata mereka. Padahal mereka tak tahu apa-apa
25 | M u t i a r a K e b u n S a w i t