Page 18 - Buku Digital (HAKI)_Neat
P. 18
Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya
Indonesia dan dilakukan secara terus menerus. Gerakan pengibaran bendera Merah
Putih juga terjadi di wilayah Surabaya. Namun disaat bersamaan terjadi peristiwa yang
menegangkan di Hotel Yamato Surabaya di Jl. Tunjungan No. 65 Surabaya, dimana
terjadi peristiwa perobekan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru) yang sengaja
dikibarkan oleh orang-orang Belanda (Muljana, 2008: 58). Pengibaran bendera Belanda
ini dilakukan secara sengaja dan terang-terangan yang dikibarkan di puncak teratas
Hotel Yamato pada tanggal 18 September 1945.
Hal inilah, keesokan harinya yang menyebabkan para pemuda Surabaya yang
melihat secara langsung menjadi marah dan menganggap bahwa kejadian itu secara
tidak langsung menjadi penghinaan kepada pemerintah Indonesia, yang pada saat itu
lagi gencar-gencarnya untuk melakukan gerakan pengibaran bendera merah putih.
Akhirnya tidak lama kemudian, para pemuda dan pejuang berupaya untuk melakukan
perundingan dengan pihak Belanda.
Tidak lama kemudian, para pemuda dan pejuang berkumpul semua di Hotel
Yamato. Kemudian disusul dengan kedatangan diplomat, Residen Soedirman, dan
pejuang lainnya untuk berusaha melakukan upaya perundingan kepada pihak
pemerintah Belanda. Dari pihak Indonesia diwakili oleh Sidik dan Hariyono untuk
melakukan perundingan dengan Mr. Ploegman dan orang-orang Belanda untuk segera
menurunkan bendera Belanda dari tiang atas Hotel Yamato.
Pelaksanaan perundingan tersebut
tidak terjadi kesepakatan antara kedua belah
pihak, antara pihak Indonesia dengan pihak
Belanda terkait penurunan bendera Belanda
dari tiang atas gedung Yamato dan dari pihak
Perobekan Bendera Belanda Belanda menolak kedaulatan Indonesia. Hal
(Sumber: https://www.goodnews) inilah yang menyebabkan peristiwa semakin
menegangkan dan memanas. Sehingga membuat Mr. Ploegman mengancam pihak
perwakilan Indonesia dengan mengeluarkan pistol yang membuat perkelahian di antara
kedua belah pihak di ruang perundingan. Kemudian terjadi peristiwa pencekikkan yang
dilakukan oleh Sidik kepada Mr. Ploegman, yang menyebabkan Mr. Ploegman tewas
seketika. Dan Sidik juga meninggal setelah ditembak oleh tentara Belanda pada waktu
itu juga yang sedang bertugas untuk berjaga-jaga dan mengawasi perundingan.
Sementara itu perwakilan pihak Indonesia lainnya yaitu Soedirman dan Hariyono
berhasil ke luar Hotel Yamato untuk melarikan diri. Di samping itu juga di luar ada
10
Buku Sejarah Indonesia Kelas XI