Page 14 - Buku Digital (HAKI)_Neat
P. 14
Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya
Karakter lain yang dimiliki oleh Bung
Tomo yaitu beliau selalu memperhatikan
penampilan. Meskipun beliau terkenal sebagai
sosok yang sederhana, namun beliau sangat
memperhatikan terkait kebersihan dan kerapian
pakaian yang digunakan. Hal inilah yang
Bung Tomo dan Istrinya menjadi perhatian khusus yang harus
(Sumber: https://gubukinspirasi.com) disiapkan oleh istri Bung Tomo yaitu
https://id.pinterest.com)
Sulistina. Istri Bung Tomo selalu menyiapkan pakaian yang bersih dan rapi, serta kondisi
sepatu yang sudah mengkilap saat digunakan. Karakter lain dari Bung Tomo yaitu beliau
merupakan sosok orator yang memiliki kharisma tinggi. Hal ini dibuktikan ketika beliau
sedang melakukan orasi di depan rakyat Surabaya, sebelum terjadinya peristiwa
pertempuran 10 November 1945. Meskipun beliau berorasi melalui media radio, tetapi
beliau merasakan seperti berpidato secara langsung di depan rakyat Surabaya, beliau
merasa berdiri di tengah-tengah ribuan rakyat dan seperti menepuk pundak masing-masing
rakyat untuk memberikan semangat perjuangan. Maka dari itu, setiap ucapan yang
disampaikan Bung Tomo saat berpidato selalu memberikan stimulus tersendiri untuk
membangkitkan semangat rakyat Surabaya dalam berjuang.
Bung Tomo juga memiliki
kegemaran dan keahlian dalam menulis
sebuah puisi. Meskipun puisi Bung Tomo
tidak pernah diekspos secara langsung, tetapi
Sulistina terkadang menemukan dan
melihatnya di catatan-catatan pribadi milik
Bung Tomo. Tidak ada orang yang tahu Bung Tomo
Bung Tomo belajar menulis puisi dengan (Sumber: https://museumnusantara.com)
https://id.pinterest.com)
siapa, tetapi puisi yang dihasilkan oleh Bung Tomo memang cukup indah. Puisi Bung
Tomo biasanya memiliki tema terkait dengan perjuangan dan percintaan. Puisi tentang
perjuangan ditulis Bung Tomo untuk menjadi gambaran dan semangat pada kondisi saat
itu, sedangkan untuk tema percintaan biasanya ditulis untuk ditujukan kepada istri
tercintanya. Setiap ada waktu luang, Bung Tomo menyempatkan untuk menulis puisi,
ditemani dengan segelas teh hangat, lalu beliau mengambil kertas dan pena untuk menulis
puisis. Bahkan ketika Bung Tomo berada di ruang tahanan, beliau menulis puisi tentang
kerinduan yang ditujukan kepada istrinya.
6
Buku Sejarah Indonesia Kelas XI