Page 13 - Buku Digital (HAKI)_Neat
P. 13

Perjuangan Bung Tomo dalam Pertempuran Surabaya


                         Pada  usia  17  tahun,  beliau  mulai  terkenal  karena  berhasil  menjadi  orang  kedua

                  yang mencapai peringkat Pandu Garuda di Hindia Belanda. Di usia mudanya, Bung Tomo
                  mulai  tertarik  untuk  terjun  ke  dunia  jurnalisme.  Beliau  pernah  menjadi  wartawan  lepas

                  pada Harian Suara Umum pada tahun 1937. Kemudian setahun setelahnya, beliau pernah
                  menjadi  seorang  redaktur  pada  Majalah  Pembela  Rakyat.  Setelah  itu  pada  tahun  1939,

                  beliau pernah menjadi seorang wartawan dan penulis pada pojok harian berbahasa jawa di

                  surat  kabar  Ekspress  Surabaya.  Disisi  lain  pada  era  penjajahan  Jepang,  beliau  pernah
                  bekerja di kantor berita Jepang yang bernama Domei dan Bung Tomo juga pernah menjadi

                  anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori oleh Jepang.
               D. Kebiasaan dan Karakter Bung Tomo

                         Bung Tomo memiliki kebiasaan dan karakter yang jarang diketahui oleh banyak

                  orang,  seperti  kecintaannya  kepada  keluarga  dan  orang-orang  disekitarnya,  termasuk
                  kepada istrinya. Hal ini dibuktikan ketika Bung Tomo habis bertugas keluar kota, beliau

                  tidak lupa untuk membawakan oleh-oleh yang kemudian diberikan kepada orang terdekat
                  yang  dicintainya.  Selain  itu,  Bung  Tomo  juga  memiliki  sikap  yang  jujur,  tegas,  dan

                  pemberani jika dihadapkan dengan lawan bicaranya. Namun ketika hatinya sedang senang,
                  beliau  tidak  segan  untuk  mengajak  bercanda  lawan  bicaranya.  Terkadang  disaat  beliau

                  sedang berbicara serius, beliau sering menyelipkan candaan-candaan yang membuat lawan

                  bicaranya  tertawa.  Hal  demikian  bukan  bermaksud  Bung  Tomo  meremehkan  lawan
                  bicaranya, melainkan untuk membuat suasana lebih cair dan tidak tegang lagi.

                         Disisi  lain,  Bung  Tomo  juga  terkenal  sebagai  orang  yang  sangat  pekerja  keras.
                  Walaupun terlahir dari keluarga yang sudah berkecukupan, tetapi Bung Tomo tidak mau

                  pasrah  dan  berpangku  tangan  saja.  Melainkan  Bung  Tomo  dalam  menjalani  kehidupan

                  selalu  memposisikan  sebagai  masyarakat  biasa  yang  penuh  akan  perjuangan.  Hal  ini
                  terbukti dari bagaimana Bung Tomo di waktu kecil sudah mulai bekerja untuk membantu

                  orang tuanya di masa depresi ekonomi kala itu dan disaat menginjak usia dewasa, beliau
                  mengorbankan  seluruh  jiwa  raganya  untuk  mempertahankan  kemerdekaan  Indonesia  di

                  Surabaya. Beliau juga merupakan seseorang yang mudah bergaul, baik kepada orang biasa

                  maupun  orang  yang  diatas  beliau.  Dalam  bergaul  seperti  ini,  Bung  Tomo  tidak  tidak
                  melihat dari segi materi seseorang itu, melainkan beliau memandang secara objektif. Disisi

                  lain  kedekatan  Bung  Tomo  tidak  hanya  kepada  golongan-golongan  pejabat  saja,
                  melainkan  di  semua  kalangan,  termasuk  pemuda.  Hal  ini  terlihat  dari  bagaimana  Bung

                  Tomo dapat merangkul para pemuda untuk berdiskusi dengan tokoh agama, seperti Mbah
                  Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah, dan Kiai Abbas Buntet.


                                                                                                        5
                                                                          Buku Sejarah Indonesia Kelas XI
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18