Page 39 - Rancangan FLIPBOOK
P. 39
Mereka merujuk pada strategi “ramah alam liar” untuk
menjaga sebanyak mungkin vegetasi perkebunan sawit sebaik
mungkin.
“Kami menemukan, misalnya, bahwa di Sabah,
Malaysia, setiap pohon alami di sebuah matriks minyak sawit
itu penting. Orangutan akan tetap kembali bahkan ke jejak
hutan terkecil dalam perkebunan minyak sawit tua,” kata
Meijaard.
“Sangat penting untuk memahami bahwa elemen kecil
seperti hutan terlindung dan pepohonan di minyak sawit dapat
mendorong dan menjaga alam liar.”
Pilihan lain adalah menciptakan koridor alam liar –
rangkaian pohon di sepanjang perkebunan untuk
menghubungkan area hutan. Hutan tepian sungai merupakan
contoh penting dalam hal ini, kata Meijaard.
“Seringkali ini dibersihkan untuk sawit walaupun
seringkali mengakibatkan banjir yang menurunkan hasil panen
sawit. Membiarkan, ketimbang merubah hutan tepian sungai
memberikan alasan ekonomi dan ekologi.”
“Jadi, ya, berhenti mengubah hutan terlebih dahulu,
tetapi jika telah terjadi, penting sekali untuk membangun fitur
alami dalam bentang alam, seperti penanaman koridor dan
melindungi bukit,” tambahnya.
Solusinya bisa dengan menemukan cara untuk
membujuk perusahaan mengenai keuntungan menerapkan
praktik ramah keragaman hayati, seperti mengurangi konflik
sosial, mengurangi dampak negatif lingkungan dan
meningkatkan akses pada pelanggan hijau (penting jika
perusahaan mengincar pasar Australia, Eropa dan AS).
Sumber : https://forestsnews.cifor.org/19607/
38