Page 10 - BULETIN 1199
P. 10
BULETIN Parlementaria
Syahrul Aidi Minta Pemerintah
KOMISI V • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Benahi Manajemen Aturan
Mudik Lebaran
nggota Komisi V DPR
RI Syahrul Aidi Maazat
menyampaikan catatan
A terkait berjalannya arus
mudik dan balik Lebaran 2022. Syahrul
menyebut, masih banyak catatan dan
pekerjaan rumah bagi pemerintah
atas penyelenggaraan mudik lebaran Anggota Komisi V DPR RI
tahun ini. Terkait apa saja yang harus Syahrul Aidi Maazat.
Foto: Runi/nvl
dibenahi untuk arus mudik dan balik
tahun mendatang, Syahrul meminta
manajemen atau aturan-aturan mudik
dibenahi dan tidak hanya melakukan
kajian saja.
“Pertama harus dibenahi
manajemennya, artinya pengaturannya.
Kemenhub mengkaji harus benar-
benar jangan hanya berdasar catatan
saja. Tapi dengarkan pemudik
langsung, survei. Jadi bukan hanya
kajian atau berdasar laporan anak
buah saja,” papar Syahrul dalam
keterangannya, Selasa (10/5).
Politisi PKS ini pun memberikan
catatan dan pekerjaan rumah bagi
pemerintah atas penyelenggaraan
mudik Lebaran tahun ini. “Masih
banyak kecelakaan, yang memang
bisa disebabkan faktor pemudik, tapi ini pasti akan meledak, karena sudah berhasil, Syahrul menegaskan bahwa
juga ada faktor fasilitas atau sarana dua tahun tidak mudik. Harusnya kan mudik tahun ini tidak sukses. Sebab,
prasarana yang tidak memadai atau diantisipasi,” ujar Syahrul. masih ditemukan banyak masalah.
belum aman,” ungkap Syahrul. Syahrul beranggapan, pemerintah “Enggak sukses. Kalau sukses
Dia pun menyayangkan masih tidak belajar dari pengalaman kenapa ada banyak kemacetan
adanya beberapa titik kemacetan kemacetan mudik sebelumnya dan fatal di tol. Sukses itu kalau minim
parah di tol-tol Jawa. Padahal, ia gagal mengantisipasi ledakan 80 masalah, memang tidak mungkin
mengklaim Komisi V DPR selaku mitra juta pemudik. “Harusnya kan bisa tidak ada masalah, tidak mungkin
kerja Kementerian Perhubungan telah diantisipasi, sudah diwanti-wanti tidak macet, tapi kalau sampai 18 jam
mengingatkan potensi ledakan pemudik sejak awal tapi terulang lagi,” ungkap dari 2 jam lama perjalanan berarti
tahun ini. “Ada kemacetan parah, seolah legislator daerah pemilihan (dapil) kan tidak bisa dikatakan sukses. Juga
kita tidak pernah belajar dari dulu-dulu, Riau II itu. gagal antisipasi lonjakan pemudik,
padahal Kemenhub sudah mencatat Sementara itu, terkait klaim padahal sudah diingatkan terus,” ujar
semua dari rapat, bahwa mudik tahun pemerintah bahwa mudik tahun ini Syahrul lebih lanjut. eko/aha
10 Nomor 1199/III/V/2022 • Mei 2022