Page 21 - BULETIN 1150
P. 21

BULETIN   Parlementaria




                       Upaya Pemutakhiran DTKS,


                           PKAKN Serap Masukan



                                        dari Akademisi







                       usat Kajian Akuntabilitas   akademisi ini untuk menjadi bahan   Group Discussion (FGD) PKAKN DPR
                       Keuangan Negara (PKAKN)   kajian. Nantinya PKAKN masih harus   RI bertopik “Akuntabilitas Pengelolaan
                       Badan Keahlian, Sekretariat   memilah kembali masukan yang   Data Terpadu Kesejahteraan Sosial”, di
              P Jenderal DPR RI sejak          diterima, karena jika dilihat dari segi   Jakarta, Senin (3/5). 
               awal tahun 2021 terus berupaya   ketentuan, masukan-masukan tersebut   Helmi menambahkan, terkait
               membuat pemutakhiran Data       masih memerlukan tambahan terkait   pemutakhiran DTKS di tingkat
               Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)   dengan aturan-aturan yang berlaku.   kabupaten/kota ada perpaduan antara
               menjadi lebih efektif. Namun tidak   “Itu yang perlu disinkronisasikan. Dan   dinas sosial maupun dari dinas dukcapil
               dipungkiri bahwa pemutahiran DTKS   kami dari pusat kajian, mendapatkan   yang harus disinkronkan. Pada saat
               tersebut masih memiliki kekurangan,   masukan-masukan dari akademisi. Ini   proses pendataan, kelemahannya
               di antaranya belum tercapainya   masih murni bentuk (masukan) dari   karena kondisi Covid-19, sehingga
               kesempurnaan dari tingkat validitas   sisi akademis, jadi kami masih melihat   petugas di kabupaten/kota agak
               data yang ada. Maka dari itu perlu   dari segi-segi yang lainnya, baik dari   kesulitan di dalam menyampaikan
               adanya kerja sama antara pemerintah   segi ekonomi, dari segi akuntabilitas,   data terbaru. Tetapi, Dinas Dukcapil
               dengan perguruan tinggi.        maupun dari segi hukum. Itu yang akan   sudah melakukan sinkronisasi lebih
                 Kepala PKAKN DPR RI Helmizar   kami lakukan diproses pembuatan   dulu ke Dinas Sosial, sehingga tinggal
               mengatakan, pihaknya menyerap   analisis maupun kajian yang sedang   perpaduan data dari dua dinas terkait. 
               masukan dan pemikiran dari para   berlangsung,” jelas Helmizar usai Forum   Rektor UIN Syarif Hidayatullah Amany
                                                                               Lubis dalam paparannya menyampaikan,
                                                                               masih banyak permasalahan yang
                                                                               dialami dalam pengelolaan DTKS.
                                                                               Menurutnya, perlu adanya kerja sama
                                                                               antara Kementerian Sosial, Kementerian
                                                                               Dalam Negeri, DPR RI, serta pusat-pusat
                                                                               kajian penelitian dan universitas untuk
                                                                               menangani perbedaan data dan juga
                                                                               permasalahan yang ada. 
                                                                                 “Pemerintah Republik Indonesia
                                                                               berupaya untuk memberikan bantuan
                                                                               kepada masyarakat yang membutuhkan.
                                                                               Ini harus tepat sasaran dan tepat guna
                                                                               juga. Sehingga bisa memperdayakan
                                                                               masyarakat. Bahkan kita harapkan,
                                                                               bisa naik kelas masyarakat yang
                                                                               dibantu, kemudian bisa mandiri dan
                                                                               bisa berdaya. Universitas bertugas
                                                                               untuk mengerahkan SDM-nya untuk
                                                                               memverifikasi data, validasi data
                                                                               sehingga datanya betul-betul valid, dan
                                                                               juga bisa digunakan secara nasional
                                                                               melalui kementerian terkait,” pungkas
               Kepala PKAKN DPR RI Helmizar foto bersama dengan sivitas akademika usai FGD PKAKN DPR RI bertopik
               “Akuntabilitas Pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial”, di Jakarta. Foto: Aisyah/Man  Amany dalam paparannya.   ais/sf

 20  Nomor 1150/II/V/2021  •  Mei 2021                                            Nomor 1150/II/V/2021  •  Mei 2021  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24