Page 21 - BULETIN 1176
P. 21

BAKN Gali Masukan dari




      BAKN - DPR RI     Akademisi Undip terkait

                           Permasalahan Agraria








                       etua Badan Akuntabilitas   pada Kementerian ATR/BPN. Hasil   melihat permasalahan secara jernih
                       Keuangan Negara (BAKN)   Pemeriksaan DTT atas Pengelolaan   dengan sudut pandang aturan yang
                       DPR RI Wahyu Sanjaya    dan Pertanggungjawaban Pelayanan   berlaku dan ilmu pengetahuan. BAKN
              K memimpin kunjungan kerja       Pertanahan PNBP Tahun Anggaran   juga menjadikan saran dan masukan
               BAKN ke Universitas Diponegoro guna   2017 semester I pada Kantor Wilayah   dari pakar agraria sebagai acuan dalam
               penelaahan terkait permasalahan   dan Kantor Pertanahan Kementerian   pengambilan kebijakan. 
               agraria, tata ruang, dan pertanahan   ATR/BPN menunjukkan adanya   Adapun permasalahan lain yang
               nasional. BAKN menyoroti soal   permasalahan yang signifikan.   terungkap yakni, hasil Pemeriksaan
               pemeriksaan atas Laporan Keuangan   “Antara lain, permohonan atas   Kinerja atas kegiatan Redistribusi Tanah
               Kementerian ATR/BPN TA 2019.    pelayanan survei, pengukuran dan   Objek Landreform (TOL) tahun 2015
               Dalam laporan tersebut, BPK RI   pemetaan tidak sesuai dengan luas   semester I. Dengan permasalahan
               mengungkapkan terdapat 7 temuan, 13   bidang tanah yang sesungguhnya; dan   antara lain, peraturan-peraturan terkait
               permasalahan, dan 20 rekomendasi.   tarif biaya transportasi, akomodasi dan   Redistribusi TOL ada yang tidak relevan
               Salah satunya terdapat permasalahan   konsumsi atas pelayanan pengukuran   dan tidak dapat diimplementasikan
               yang mengakibatkan kerugian negara   dan pemetaan batas belum diatur dalam   dengan kondisi saat ini. 
               sebesar Rp225,53 juta.          peraturan,” papar Wahyu di hadapan   Terdapat beberapa sertifikat
                 Wahyu menyampaikan, selain    para pakar agraria Undip, di Semarang,   penerima Redistribusi TOL yang tidak
               pemeriksaan atas laporan keuangan,   Jawa Tengah, Rabu (10/11).   mempunyai warkah tanah, pelaksanaan
               BPK RI juga telah melakukan       Wahyu menjelaskan, BAKN minta   kegiatan redistribusi TOL hanya
               Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu   masukan dari para akademisi dengan   merupakan kegiatan legalisasi aset, dan
               (DTT) dan Pemeriksaan Kinerja   alasan bebas dari kepentingan, bisa   belum meningkatkan kesejahteraan
                                                                               petani, dan kenaikan pendapatan per
                                                                               personal income masyarakat subjek
                                                                               reforma agraria sebagai indikator kinerja
                                                                               utama sasaran program pada Ditjen
                                                                               Penataan Agraria tidak tepat.   eko/es






                                                                               BPK RI MENGUNGKAP-
                                                                               KAN TERDAPAT
                                                                               7 TEMUAN, 13
                                                                               PERMASALAHAN, DAN 20
                                                                               REKOMENDASI. SALAH
                                                                               SATUNYA TERDAPAT
                                                                               PERMASALAHAN YANG
                                                                               MENGAKIBATKAN
                                                                               KERUGIAN NEGARA
                                                                               SEBESAR RP225,53 JUTA.
               Ketua BAKN DPR RI Wahyu Sanjaya saat memimpin kunjungan kerja BAKN ke Universitas Diponegoro. Foto: Eko/nvl

                                                                               Nomor 1176/III/XI/2021  •  November 2021  21
   16   17   18   19   20   21   22   23   24