Page 7 - BULETIN 1181
P. 7

KOMISI II • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Komisi II Ungkap
               Modus Operandi



               Mafia Tanah












                            akil Ketua Komisi
                            II DPR RI Junimart
                            Girsang mengatakan,
               W kejahatan mafia tanah
               saat ini sudah bersifat extraordinary
               crime dan dengan menggunakan
               berbagai modus operandi. Demikian   Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang. Foto: Andri/nvl
               disampaikan Junimart dalam Rapat
               Kerja Komisi II DPR RI dengan Menteri
               Agraria dan Tata Ruang/ Badan   RI Syamsurizal sempat menyinggung   Peraturan Pemerintah (PP) yang
               Pertanahan Nasional (ATR/BPN).  masalah bank tanah. Ia mengaku   akan terbit dan akan disampaikan
                  “Modusnya sesungguhnya       pertama kali mendengar istilah bank   penjelasannya kepada DPR. “Untuk itu
               sederhana, pertama yaitu dengan cara   tanah ketika pembahasan mengenai   kami ingin mengetahui perkembangan
               memalsukan alat hak, yakni pemutihan   UU Cipta Kerja. “Maksud daripada   PP yang berkaitan dengan bank tanah
               lama, girik, petuk, kekitir. Yang kedua,   keberadaan bank tanah dalam UU   yang dijanjikan pemerintah” ucapnya.
               mereka (mafia tanah) mencari legalitas   Nomor 11 Tahun 2020 yaitu untuk    Syamsurizal mengatakan, persoalan
               di pengadilan,” urai Junimart di Ruang   memberikan kemudahan berusaha.   tanah yang dilakukan gangster
               Rapat Komisi II, Gedung Nusantara,   Karena memang iklim usaha di   yang menjadi mafia tanah, salah
               Senayan, Jakarta, Selasa (18/1).  Indonesia sangat kacau sampai   satu penyebabnya adalah belum
                  Politisi PDI-Perjuangan itu juga   dengan hari ini,” tuturnya.  sinkronnya kementerian yang satu
               menyebut dugaan keterlibatan Pejabat    Syamsurizal memaparkan bahwa   dengan kementerian yang lain, yaitu
               Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam   ketika ada 33 perusahaan yang keluar   Kementerian Lingkungan Hidup dan
               kasus pemalsuan Akta Jual Beli (AJB).   dari China, sejumlah 23 perusahaan   Kehutanan dan Kementerian ATR/BPN.
               “Ini harus ditertibkan juga. Modus   bisa ditarik oleh Vietnam, 3 lari ke   Disebutkan 67 persen permasalahan
               lainnya yaitu dengan melakukan   Thailand, 2 masuk ke Malaysia, 3   tanah ada di KLHK, dan 33 persen ada
               pemalsuan atas surat kuasa menjual,   ke Singapura. “Tidak satupun dari   di Kementerian ATR/BPN. 
               membuat sertifikat palsu, dan sertifikat   33 perusahaan tersebut masuk    “Kami ingin penjelasan mengenai
               pengganti,” terangnya.          ke Indonesia, dikarenakan iklim   hal ini, karena yang kami ketahui
                  Dikatakan legislator dapil Sumatera   usahanya belum tercipta dengan baik.   mafia-mafia tanah itu bersembunyi
               Utara III itu, sebuah sertifikat pengganti   Maka kemudian lahirlah Omnibus   ketika HGU sudah berakhir masa
               bisa terbit karena ada keterlibatan   Law supaya terjadi dinamisasi dan   operasionalnya. Ada sisa tanah dari
               orang dalam. Selain itu modus lainnya   penyesuaian dengan UU yang ada   yang pernah digunakan itu tidak
               adalah dengan menghilangkan warkah,   diluar negeri,” jelasnya.  dilaporkan, atau ada sisa tanah yang
               menggunakan para preman untuk       Politisi Partai Persatuan   terlantar, atau kelebihan (jumlah
               menduduki tanah secara ilegal, dan juga   Pembangunan (PPP) itu mengutarakan,   luasan) tanah dari yang seharusnya
               makelar tanah. “Inilah modus mafia tanah   permasalahan bank tanah  itu terkait   tertulis dalam HGU yang diberikan.
               yang bisa diidentifikasi,” ujar Junimart.  dengan Badan Pertanahan Nasional   Disitulah mafia tanah masuk untuk
                  Sementara itu dalam kesempatan   (BPN). Ketika itu juga disebutkan   kepentingan golongan atau pihak
               yang sama, Wakil Ketua Komisi II DPR   akan ada peraturan turunan berupa   tertentu,” pungkas Syamsurizal.   dep/sf


                                                                                 Nomor 1181/I/I/2022  •  Januari 2022  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12