Page 10 - BULETIN 1163 UPDATE
P. 10
BULETIN Parlementaria
Ironis, Pertumbuhan Ekonomi
OMISI V - DPR RI 7 Persen Tapi Pengangguran
Masih Tinggi
K
adan Pusat Statistik (BPS)
mengumumkan realisasi
pertumbuhan ekonomi
B Indonesia kuartal II 2021
yang tumbuh 7,07 persen secara year
on year (yoy). Namun, ironis angka
pengangguran masih tinggi.
Di satu sisi capaian pertumbuhan
ekonomi itu menurut Anggota Komisi
V DPR RI Hamid Noor Yasin memang
patut diapresiasi. Sayangnya, tidak
disertai penyerapan tenaga kerja
yang signifikan, terutama di sektor
pertanian. “Sangat disayangkan sektor
yang memiliki tingkat penyerapan
tenaga kerja yang tinggi seperti Anggota Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin. Foto: Sofyan/Man
pertanian cuma tumbuh 0,38 persen
(yoy),” kata Hamid dalam keterangan mengalami pengurangan jam kerja
persnya, Jumat (5/8). karena Covid-19 15,72 juta orang.
Dikatakan Hamid, dalam kondisi “Artinya, ada 3,38 juta orang
ekonomi saat ini setiap 1 persen penduduk yang tidak bekerja sama DI SATU SISI CAPAIAN
pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekali akibat pandemi Covid-19 ini,”
hanya dapat menyerap 110.000 ungkap legislator dapil Jawa Tengah PERTUMBUHAN
tenaga kerja. Padahal, pada 2013 IV ini. Pemerintah pun didesak EKONOMI ITU MEMANG
setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi segera menyediakan lapangan PATUT DIAPRESIASI.
diperkirakan dapat menyerap 270.000 pekerjaan yang memadai terutama di SAYANGNYA, TIDAK
tenaga kerja. Sehingga, keluarnya sektor-sektor yang memiliki tingkat DISERTAI PENYERAPAN
Indonesia dari resesi ini belum tentu penyerapan tenaga kerja tinggi. TENAGA KERJA YANG
berdampak pada meningkatnya Hamid menjelaskan, sebenarnya
kesejahteraan masyarakat terutama awal Juli 2021 lalu, Kementerian PUPR SIGNIFIKAN
yang berkaitan dengan penyediaan telah melaporkan bahwa program Padat
lapangan pekerjaan. Karya Tunai (PKT) hingga kuartal II 2021 “Oleh sebab itu, F-PKS DPR
Mengutip data BPS Mei 2021, sudah mencapai realisasi anggaran mendesak pemerintah agar serapan
lanjut politisi PKS ini, terdapat 19,10 sekitar 47,1 persen. Sedangkan dari program ini semakin dipercepat dan
juta orang (9,30 persen penduduk sisi penyerapan tenaga kerja sudah anggarannya dapat ditambah pada
usia kerja) yang terdampak Covid-19. sebesar 61 persen, yakni sudah 755.816 tahun 2022 mendatang. Harapannya,
Jumlah pengangguran karena tenaga kerja yang terserap. Jadi, secara dapat menyerap lebih banyak tenaga
Covid-19 1,62 juta orang, Bukan keseluruhan, tahun 2021 Kementerian kerja dari target pada tahun 2021
Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 PUPR mengalokasikan anggaran yang hanya 36,4 persen dari jumlah
0,65 juta orang. Sementara yang Rp23,24 triliun untuk program padat penduduk yang tidak bekerja,” tutup
tidak bekerja karena Covid-19 1,11 juta karya tunai, dengan target menyerap Anggota Badan Urusan Rumah Tangga
orang dan penduduk yang bekerja tapi 1,23 juta tenaga kerja. (BURT) DPR RI ini. mh/sf
10 Nomor 1163/III/VIII/2021 • Agustus 2021