Page 16 - BULETIN 1163 UPDATE
P. 16

BULETIN            Parlementaria


                       Gunakan Indikator WHO
      OMISI IX - DPR RI  pada Perpanjangan PPKM












                      RI Kurniasih Mufidayati
                      menyoroti perpanjangan
      K               nggota Komisi IX DPR
            A Pemberlakuan
            Pembatasan Kegiatan Masyarakat
            (PPKM) Level 4 oleh pemerintah.
            Menurutnya, evaluasi PPKM Darurat
            berbasis level harus menggunakan
            indikator dari Organisasi Kesehatan
            Dunia (WHO). 
               Mufida, sapaan akrabnya
            menyebut beberapa indikator yang
            bisa digunakan adalah tingkat
            positive rate di bawah 5 persen,
            angka Bed Occupancy Rate (BOR)
            di bawah 60 persen, standar test
            1:1000 per pekan untuk positive rate
            5 persen dan harus meningkat angka
            test jika positive rate jauh di atas 5
            persen. 
               “Per 1 Agustus 2021 positive   Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati. Foto : Jaka/Man
            rate kita masih 27,28 persen. Masih
            pada kisaran yang sama pada saat   masih soal ketersediaan. Pemerintah   Covid-19. Di Maluku, angkanya sekitar
            pemberlakukan PPKM Darurat.     harus menggenjot berbagai skema   15 persen. Padahal, papar dia, angka
            Dengan angka positive rate masih   pengadaan vaksin jika ingin tercapai   kenaikan kasus di luar Jawa cukup
            tinggi, target testing juga harus naik   target kekebalan kelompok sampai   tinggi dalam dua pekan terakhir. 
            menjadi 20:1000 per pekan. Semua   akhir tahun. Lalu apa kabar vaksin   “Kenaikan kasus di luar Jawa dari
            indikator ini bisa jadi bahan evaluasi   Merah Putih? Komisi IX sudah bulat   1-26 Juli mencapai 216 persen. Ini
            PPKM berbasis level," kata Mufida   berikan dukungan apapun yang   sudah menjadi peringatan. Segera
            dalam keterangan persnya, Rabu (4/8).   dibutuhkan untuk vaksin Merah Putih   genjot pengadaan vaksin dan
               Selain evaluasi berbasis data   guna membantu percepatan target   lakukan pemerataan vaksinasi secara
            kesehatan dari WHO, politisi Partai   vaksinasi nasional,” papar Mufida.   nasional,” ungkapnya. Mufida juga
            Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap   Akibat keterbatasan tersebut, saat   meminta agar bantuan sosial kepada
            pemerataan vaksinasi menjadi    ini masih banyak daerah terutama   masyarakat yang sudah mulai cair
            perhatian serius pemerintah. Saat   di luar Jawa yang belum banyak   dikawal agar masyarakat lebih tenang
            ini jumlah penduduk yang sudah   menerima vaksin. Menurut laporan   jika ada kebijakan perpanjangan
            menerima vaksinasi dosis kedua   WHO dalam situation report 28 Juli   mobilitas warga di daerahnya. 
            sebanyak 20.534.823 orang atau   2021, masih banyak tenaga kesehatan   “Bantuan sosial ini penting dan
            9,86 persen dari target sasaran   di luar Jawa seperti  Papua, Maluku,   harus dikawal agar tidak terulang
            vaksinasi sebanyak 208.265.720.   dan Sulawesi Tengah yang sama   penyelewengan yang terjadi pada
            Ia mengingatkan target tercapainya   sekali belum mendapatkan vaksin.   waktu lalu, rakyat butuh dukungan
            minimal 70 persen vaksinasi pada   Berdasarkan data Kementerian   bantuan sosial jika misalnya masih
            akhir  tahun 2021 mendatang.    Kesehatan per 1 Agustus 2021, masih   akan diperpanjang larangan
               “Sekarang sudah masuk bulan   ada 20 persen tenaga kesehatan   mobilitas,” pesan legislator daerah
            Agustus. Kendala terbesar kita   yang belum mendapatkan vaksinasi   pemilihan (dapil) DKI Jakarta I itu.   sf


            16   Nomor 1163/III/VIII/2021  •  Agustus 2021
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21